Mama yang sedang menyusui biasanya khawatir jika ASI yang Mama produksi tidak mencukupi kebutuhan bayi. Tapi gimana ya, Ma, kalau ternyata ASI yang Mama produksi justru sangat banyak hingga berujung oversupply ASI? Faktanya, oversupply ASI justru tidak sepenuhnya baik, lho, Ma.
Apa itu Oversupply ASI?
Oversupply ASI merupakan kondisi ketika Mama mengalami kelebihan pasokan ASI dalam payudara. Kondisi ini juga sering disebut sebagai hiperlaktasi atau hipergalaktia. Kondisi ini membuat Mama memiliki pasokan ASI lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh bayi.
Akibatnya, timbul pembengkakan pada payudara yang bisa membuat Mama merasa nyeri dan bayi kesulitan saat menyusu. Selain itu, meskipun ASI yang Mama miliki berlimpah, nyatanya oversupply ASI justru membuat bayi sulit mengalami peningkatan berat badan.
Oversupply ASI meskipun tidak berbahaya, tapi terkadang bisa membuat Mama dan bayi merasa tidak nyaman. Kondisi oversupply ASI dapat mengakibatkan bayi kesulitan bernafas saat menyusu atau tersedak.
Hal ini terjadi karena banyaknya ASI yang keluar dan tidak bisa dikendalikan oleh bayi. Selain itu, oversupply ASI juga membuat Mama cepat merasa payudara penuh dan sakit. Bahkan untuk si Kecil, ini juga berakibat pada sulitnya naik berat badan.
Eitsss, tapi Mama nggak perlu khawatir karena MamaBear akan menyajikan beberapa tips cara mengatasi oversupply ASI. Ikuti tips-tips berikut ini yuk, Ma!
Tips Mengatasi Oversupply ASI
1. Kurangi intensitas memerah ASI
Jika sebelumnya sering memerah ASI, maka sekarang Mama bisa mengurangi intensitas memerah ASI. Dengan mengurangi intensitas memerah ASI, Mama dapat mengurangi produksi ASI dalam tubuh.
Hal ini disebabkan karena menyusui merupakan proses supply by demand, jadi kalau Mama sering memerah ASI, maka ASI yang dihasilkan dalam tubuh pun akan semakin banyak.
Sebaliknya, jika Mama mengurangi intensitas memompa ASI, maka Mama mendorong penurunan kebutuhan ASI sehingga tubuh akan mengurangi produksi ASI.
2. Posisikan tubuh bersandar saat menyusui
Untuk mengatasi oversupply ASI, Mama dapat bersandar ketika sedang menyusui. Posisi ini dapat membantu memperlambat aliran ASI ke bayi. Mama dapat melakukan cara ini jika bayi kewalahan menyusu karena aliran ASI yang cenderung deras.
Cara ini juga bermanfaat untuk mencegah bayi tersedak. Dengan cara ini, aliran ASI yang keluar dari tubuh Mama akan melambat dan bayi bisa dengan santai menyusu tanpa perlu takut tersedak.
3. Pastikan pelekatan bayi sudah tepat
Posisi pelekatan yang tepat rupanya dapat membantu Mama mengatasi oversupply ASI, lho, Ma. Pelekatan yang tepat di payudara akan membantu bayi menghisap ASI dengan baik, sehingga bayi pun tidak akan tersedak saat menyusu dengan jumlah ASI yang banyak.
Posisi pelekatan yang tepat adalah ketika area areola, yakni suatu area di sekitar puting yang berwarna lebih gelap, lebih banyak berada di atas bibir daripada di bawah bibir bayi. Jika bayi masih mengalami pelekatan yang salah, segera perbaiki ya, Ma.
Baca juga: AMUBIDA, Kunci Pelekatan Menyusui Untuk Busui
4. Menyusui bayi sebelum bayi lapar
Oversupply ASI dapat diatasi dengan cara menyusui sebelum bayi merasa lapar. Hal ini dimaksudkan agar bayi dapat menyusu dengan lebih santai dan mencegah bayi tersedak karena terburu-buru saat menyusu.
Karena saat bayi merasa lapar, hisapannya akan semakin kuat sehingga payudara Mama akan terstimulasi untuk menghasilkan lebih banyak ASI.
Jadi, jika biasanya bayi Mama menunjukkan rasa lapar ketika sudah memasuki jam 12 siang, maka cobalah untuk menyusui bayi 20 menit sebelumnya atau 20 menit lebih cepat dari waktu biasanya.
5. Pijat area areola
Ketika sedang menyusui bayi, cobalah pijat area areola Mama. Areola sendiri adalah suatu area gelap di sekitar puting payudara. Memijat areola dapat membantu Mama mengendalikan aliran ASI yang keluar.
Baca juga: Memperlancar ASI dengan Pijat Laktasi? Ikuti Langkahnya, Yuk!
6. Menyusui dengan satu sisi
Jika Mama mengalami oversupply ASI, cobalah untuk menyusui bayi dengan hanya satu sisi payudara. Usahakan agar tidak berpindah payudara. Mama dapat menyusui bayi dengan satu sisi payudara lainnya di sesi menyusui berikutnya.
Cara menyusui seperti ini dapat Mama lakukan dengan jarak waktu tiga jam. Payudara yang tidak disusukan akan menahan produksinya sehingga ASI yang oversupply bisa ditekan.
Mungkin akan terasa tidak nyaman untuk Mama. Perah secukupnya saja, tidak perlu sampai kosong supaya payudara Mama lebih nyaman. Mama juga bisa mengompres payudara yang tidak disusukan ini dengan kubis dingin untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
7. Kompres Payudara
Cara terakhir yang bisa Mama lakukan adalah dengan mengompres payudara. Mama bisa menggunakan kompres air dingin atau panas untuk mengatasi peradangan di payudara Mama.
Gunakan handuk basah yang telah dicelupkan ke dalam air panas atau air dingin, kemudian peras handuk tersebut dan tempatkan di atas payudara Mama.
Wah, ternyata mengatasi masalah oversupply ASI cukup mudah ya, Ma. Cara-cara tersebut bisa Mama lakukan dengan mudah di rumah. Untuk mendapatkan tips lainnya seputar menyusui dan ASI, Mama dapat menemukannya di website MamaBear.
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Foremilk and Hindmilk Imbalance. URL: https://www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/foremilk-hindmilk-imbalance/ (diaskes 24/10/2023)
2. 7 Cara Atasi Produksi ASI Berlebihan. URL: https://www.halodoc.com/artikel/7-cara-atasi-produksi-asi-berlebihan (diakses 24/10/2023)
3. What is an oversupply and what are the symptoms? URL: https://www.nct.org.uk/baby-toddler/feeding/common-concerns/oversupply-breast-milk-and-how-reduce-it (diakses 24/10/2023)