Ngiler atau keluarnya air liur pada bayi adalah hal yang biasa terjadi. Saat si Kecil mengeluarkan air liur secara berlebihan, bisa jadi karena muncul gigi baru, sistem pencernaan yang sedang berkembang, atau karena produksi air liur yang berlebih di mulutnya.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kok, Ma, justru air liur adalah penanda dari tumbuh kembang si Kecil. Tapi, jika anak ngiler bahkan setelah usia empat tahun, maka Mama perlu waspada. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Ma!
Peran Air Liur
Air liur memenuhi beberapa fungsi penting untuk bayi, diantaranya:
- Melembutkan makanan padat;
- Menjaga kelembaban mulut bayi;
- Memudahkan bayi dalam menelan makanan;
- Membersihkan sisa makanan;
- Menetralkan asam lambung dan membantu pencernaan;
- Melindungi dari kerusakan gigi.
Air Liur Bayi dalam Kategori Normal
Pada berbagai tahap tumbuh kembang bayi, ia mungkin meneteskan air liur dengan volume yang berbeda-beda, ada yang sedikit, ada juga yang berlebih. Berikut banyaknya air liur bayi dikatakan normal berdasarkan usianya.
1-3 Bulan
Saat bayi berusia antara 1 sampai 3 bulan, cairan liur ini jarang keluar karena bayi selalu dalam posisi terlentang menghadap ke atas. Tapi, jika beberapa bayi ngiler pada usia ini, wajar ya, Ma, karena ia belum bisa menelan air liur yang diproduksi.
Bayi yang ngiler saat usia 3 bulan juga kerap dikaitkan dengan mitos rambut Mama yang banyak rontok. Padahal sebenarnya tidak ada hubungan sama sekali, lho. Siklus pertumbuhan normal rambut manusia memang akan rontok dan tumbuh setiap harinya, kok, Ma.
Rambut Mama yang banyak rontok setelah melahirkan terjadi karena selama kehamilan rambut Mama tidak rontok akibat hormon estrogen yang meningkat. Setelah melahirkan, hormon estrogen akan kembali normal sehingga rambut yang seharusnya rontok saat hamil, jadi rontok saat masa menyusui.
6 Bulan
Pada waktu ini, air liur si Kecil sedikit lebih terkontrol namun bisa terus mengeluarkan air liur saat mengoceh atau memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Biasanya si Kecil mulai tumbuh gigi pada usia ini, tumbuh gigi dapat merangsang air liur sehingga bayi akan ngiler.
9 Bulan
Pada tahap ini, bayi mungkin terus meneteskan air liur karena masih mengalami pertumbuhan gigi. Selain itu bayi juga mulai bisa tengkurap dan merangkak, dengan posisi ini kemungkinan mereka ngiler lebih besar.
15 Bulan
Pada usia 15 bulan, kebanyakan bayi mulai berjalan dan berlari, namun mereka mungkin tidak meneteskan cairan liur saat berjalan atau berlari.
Bayi kemungkinan akan ngiler saat melakukan aktivitas yang meningkatkan keterampilan motorik halus seperti menyusun balok menjadi menara.
Karena aktivitas ini menuntut anak untuk berkonsentrasi sehingga pikirannya akan terstimulasi dan perhatiannya teralihkan dari gerakan mulut dan lidah, sehingga saat itulah produksi air liur meningkat.
18 Bulan
Pada usia ini, bayi mungkin tidak akan meneteskan air liur saat melakukan aktivitas yang meningkatkan keterampilan motorik halus lagi. Namun mereka mungkin ngiler saat diberi makan makanan asam yang menyebabkan pelepasan air liur secara berlebihan.
24 Bulan
Pada usia ini, produksi air liur sedikit menurun sehingga kemungkinan si Kecil sudah tidak ngiler lagi, Ma.
Baca juga: Bayi Gumoh Setelah Menyusu, Normal atau Berbahaya?
Penyebab Air Liur Bayi Berlebihan
Pernah nggak sih Mama dibuat bingung dengan jumlah air liur bayi yang terlalu banyak? Meskipun ini bukan masalah yang serius, namun kemungkinan hal ini tetap menimbulkan rasa tidak nyaman bagi si Kecil bahkan sampai menyebabkan ruam di sekitar mulutnya.
Jika si Kecil tampak mengeluarkan banyak air liur dan terlihat sakit, ia mungkin mengalami kesulitan menelan yang memerlukan pertolongan medis. Berikut beberapa penyebab air liur berlebihan yang umum terjadi:
1. Tumbuh gigi
Meskipun bayi belum memiliki gigi pada usia 6-8 bulan, namun proses pertumbuhan gigi dimulai cukup awal. Inilah alasan mengapa si Kecil mulai mengeluarkan air liur sejak usia 3 bulan, Ma.
Saat fase tumbuh gigi dimulai, ada kelebihan produksi air liur sehingga bayi mengeluarkan lebih banyak air liur dari biasanya.
Baca juga: Bayi Gigit Puting Saat Mulai Tumbuh Gigi? Ini Tipsnya!
2. Keadaan mulut yang terbuka
Jika bayi terus membuka mulutnya untuk waktu yang lama karena hidungnya tersumbat atau karena kebiasaan, maka ia mungkin tidak dapat menelan air liurnya secara berkala dan menyebabkan air liurnya keluar berlebihan.
3. Makanan
Pengeluaran air liur dari kelenjar di dalam mulut merupakan respon terhadap sensasi rasa pada berbagai makanan. Makan makanan asam dapat menyebabkan pelepasan air liur secara berlebihan.
4. Fokus dalam waktu yang lama
Perlu Mama tahu bahwa ketika si Kecil sedang berkonsentrasi pada aktivitas tertentu, pikiran mereka akan terstimulasi. Saat terstimulasi, produksi air liur akan meningkat. Sedangkan selama masa bayi, kemampuan mereka untuk menelan air liur berlebih masih belum memadai.
Sehingga ketika mereka fokus pada suatu aktivitas, perhatian mereka dialihkan dari posisi mulut dan gerakan lidah, akibatnya hal ini mampu menghasilkan air liur berlebih.
5. Sakit tenggorokan
Faktor lain yang dapat menyebabkan ngiler berlebih pada bayi adalah adanya peradangan di tenggorokan yang dapat menyebabkan rasa sakit saat menelan. Peradangan ini membuat bayi malas menelan sehingga air liur terus mengalir keluar.
Cara Mengatasi Air Liur Bayi yang Berlebihan
- Membantu si Kecil mempraktikkan gerakan bibir tertutup dan kemampuan untuk menelan;
- Mengurangi pemberian makanan asam pada si Kecil;
- Melakukan terapi motorik oral untuk memperkuat rahang, pipi, dan bibirnya. Terapi ini akan membantunya menelan air liur dengan benar;
- Menggunakan teeth ring atau mainan khusus untuk digigit jika gigi bayi sedang dalam masa pertumbuhan gigi. Mainan ini berguna untuk mengurangi rasa nyerinya.
Secara umum, banyak mengeluarkan air liur adalah tanda perkembangan bayi yang normal. Tapi, jika Mama merasakan air liur yang berlebih atau memiliki gejala lain yang mencurigakan pada si Kecil, Mama dapat berkonsultasi ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang tepat.
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Baby Drooling? 5 Revealing Things about Your (Adorable) Drooling Monster. URL: https://www.kindercare.com/content-hub/articles/2016/april/all-about-drool-the-drippy-droppy-facts (13/11/2023)
2. Drooling in Babies. URL: https://parenting.firstcry.com/articles/baby-drooling-causes-and-treatments/ (diakses 13/11/2023)
3. Drooling and Your Baby. URL: https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/teething-tooth-care/Pages/Drooling-and-Your-Baby.aspx (diakses 13/11/2023)
4. Understanding Your Drooling Baby. URL: https://playtimedentistry.ca/2020/10/understanding-your-drooling-baby/ (diakses 13/11/2023)