Ketika sedang hamil, mungkin Mama mulai menyadari kalau banyak perubahan yang terjadi pada tubuh Mama, terutama pada bagian payudara.
Ada kalanya payudara terlihat bengkak dan terasa nyeri, atau bahkan perubahan tampilan puting dan areola (lingkaran kulit di sekitar puting) yang lebih menggelap daripada biasanya.
Jika mengalami perubahan-perubahan ini, tidak perlu khawatir yaa, Mama…. Perubahan pada payudara selama masa kehamilan adalah hal yang normal terjadi karena itu tandanya tubuh sedang bersiap untuk mulai memproduksi ASI.
Sebelum kehamilan, berbagai jaringan pada payudara mulai berkembang untuk mempersiapkan produksi ASI Mama. Jaringan pendukung, kelenjar susu, dan lemak pelindung membentuk sebagian besar payudara Mama.
Pada usia kehamilan yang memasuki trimester kedua, sistem saluran susu Mama telah berkembang sepenuhnya. Jaringan kelenjar Mama juga kemungkinan akan lebih berkembang secara signifikan saat Si Kecil lahir.
Salah satu komponen penting pada payudara yang berperan dalam pembentukan ASI adalah alveoli. Apa itu alveoli? Bagaimana perannya dalam tubuh Mama selama masa menyusui? Yuk, kenalan lebih lanjut sama alveoli di artikel MamaBear kali ini, Mam!
Apa itu Alveoli?
ASI diproduksi dalam kelompok kecil komponen sel yang disebut alveoli. Alveoli merupakan kantong penghasil ASI yang berjumlah jutaan pada tubuh Mama yang terdiri dari saluran yang terbuka, sel-sel kelenjar penghasil air susu, dan jaringan mioepitelium.
Alveoli terletak di ujung saluran payudara, tempat produksi ASI. Selain itu, di sekitar alveoli juga terdapat sel – sel otot yang berkontraksi. Kinerja alveoli dipengaruhi oleh hormon prolaktin dalam tubuh Mama.
Alveoli ini bertugas untuk mengambil protein, gula, dan lemak dari suplai darah Mama yang digunakan untuk memproduksi ASI. Adapun jaringan sel mioepitelium yang berperan mengelilingi dan melapisi alveoli, untuk selanjutnya memeras kelenjar dan mendorong ASI keluar menuju duktus (saluran).
Bantuk dan ukuran payudara pada tiap wanita sangat bervariasi. Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, seperti kelenjar susu dan jumlah jaringan lemak yang terdapat pada payudara.
Jaringan lemak ini mengelilingi alveoli dan memiliki jumlah yang bervariasi pada masing-masing orang. Namun, perlu diingat bahwa payudara besar ataupun kecil memiliki alveoli yang sama sehingga dapat menghasilkan jumlah ASI yang relatif sama pula.
Jadii, no worries… Mau sebesar apa pun ukuran payudara, tidak akan menentukan kemampuannya untuk memproduksi ASI, Mam…
Peran Alveoli dalam Tubuh Mama selama Menyusui
Sebenarnya, apa saja peran alveoli dalam tubuh Mama selama masa menyusui berlangsung? Saat sesi menyusui, kulit bayi akan sering kali bersentuhan dengan puting payudara Mama.
Nah, sentuhan ini akan menyebabkan munculnya rangsangan pada ujung saraf di area puting susu dan areola sehingga memberikan sinyal pada otak untuk melepaskan hormon. Ada dua jenis hormon yang dilepaskan, yaitu hormon prolaktin dan hormon oksitosin.
1. Hormon Prolaktin
Lepasnya hormon prolaktin akan menyebabkan sel alveoli mengambil nutrisi berupa protein, gula, dan lemak dari suplai darah Mama, kemudian mengubahnya menjadi ASI. Hal inilah yang biasanya disebut dengan refleks prolaktin.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi jumlah hormon prolaktin dan jumlah ASI yang diproduksi dalam tubuh Mama, antara lain:
- Frekuensi isapan bayi pada puting Mama
- Intensitas isapan bayi pada puting Mama
- Durasi isapan bayi pada puting Mama
Pada ibu menyusui, prolaktin meningkat dalam kondisi tertentu, seperti stres atau pengaruh psikologis, anestesi, operasi, stimulasi puting susu, hubungan seks, dan konsumsi obat penenang hipotalamus.
Di sisi lain, produksi prolaktin juga dapat terhambat jika Mama kekurangan asupan gizi atau sedang mengonsumsi obat-obatan, seperti ergotamin dan levodopa.
2. Hormon Oksitosin
Hormon oksitosin yang dilepaskan dalam tubuh Mama akan menyebabkan sel-sel di sekitar alveoli berkontraksi. Kontraksi yang terjadi ini akan memerah air susu yang telah diproduksi untuk keluar dari alveoli. Kemudian, ASI akan keluar menuju ke puting payudara.
Kondisi ini disebut refleks aliran atau let down reflex. Produksi hormon oksitosin ini dapat dipengaruhi oleh isapan bayi saat menyusu dan pijatan punggung pada ibu menyusui yang biasa dikenal dengan sebutan pijat oksitosin.
Refleks aliran atau let down reflex dapat meningkat akibat adanya beberapa faktor, di antaranya adalah rangsangan dari bayi, seperti ketika Mama melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, dan bahkan menyusui bayi.
Sedangkan, faktor utama yang umumnya dapat menghambat let down reflex adalah ketika Mama merasa stres, misalnya seperti keadaan pikiran kacau atau bingung, ketakutan, dan kecemasan.
Perhatikan Hal Ini saat Menyusui
Saat payudara Mama sudah terasa penuh, sebaiknya segera dikosongkan yaa, Mam… ASI dalam payudara bisa dikeluarkan dengan cara menyusui Si Kecil secara langsung atau bisa juga dengan melakukan pumping.
Bila ASI tidak dikeluarkan dan payudara dibiarkan penuh, maka dapat mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler, sehingga proses menyusui terhambat.
Nah, itulah beberapa informasi yang sebaiknya Mama ketahui mengenai alveoli dan perannya dalam proses produksi ASI pada tubuh Mama. Wah, ajaib banget, Ya! Bagian tubuh yang sangat kecil bisa memproduksi cairan yang luar biasa untuk bayi kita.
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
Breast Milk Production (sutterhealth.org)
Lactation (courses.lumenlearning.com)