Saat baru saja melahirkan, sering kali para Mama merasa khawatir karena ASI-nya tidak kunjung keluar. Apa Mama juga merasakan hal yang sama? Kalau iya, di sini MamaBear siap hadir membantu Mama. Yuk, simak artikel MamaBear ini untuk mengetahui 6 langkah praktis agar ASI cepat keluar setelah melahirkan!
Langkah Praktis agar ASI Cepat Keluar
1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Langkah praktis pertama agar ASI cepat keluar setelah melahirkan adalah dengan menerapkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan langkah awal yang sangat baik untuk memudahkan bayi dan ibu dalam memulai proses menyusui. Pada proses ini, bayi akan diletakkan di atas dada Mama, kemudian dibiarkan mencari puting Mama untuk selanjutnya menyusu secara mandiri. Menurut Kementerian Kesehatan, IMD harus dilakukan secara langsung dari kulit Mama ke kulit bayi tanpa terhalang kain, dalam jangka waktu satu jam setelah melahirkan.
Caranya:
- Menyiapkan diri, Mama dan bayi sama-sama dalam kondisi bertelanjang dada;
- Mengeringkan seluruh tubuh bayi, kecuali telapak tangan, karena aroma cairan ketuban pada tangan bayi akan membantunya mencari puting;
- Memberikan selimut pada bayi;
- Membiarkan bayi mencari puting pada payudara Mama;
- Setelah berhasil, biarkan bayi menyusu sepuasnya.
Dilansir dari WHO, IMD terbukti meningkatkan durasi menyusui, meningkatkan kesempatan mendapatkan ASI eksklusif, dan meningkatkan suplai produksi ASI. Selain agar ASI cepat keluar setelah melahirkan, IMD juga punya banyak manfaat lainnya:
- Kontak antara kulit Mama dengan bayi selama IMD dapat membantu mengatur suhu tubuh bayi yang baru lahir dan memungkinkan bayi mendapatkan bakteri baik dari kulit Mama. Selain itu, kontak ini juga membantu membangun imunitas tubuh sehingga bayi akan mendapatkan perlindungan dari penularan penyakit.
- Saat masa iMD, ASI yang keluar dari payudara Mama masih berupa kolostrum. Cairan ajaib ini kaya akan antibodi dan sel darah putih yang berperan memberikan perlindungan dari berbagai penyakit.
- IMD dapat memicu produksi hormon prolaktin yang berperan memicu produksi ASI dan memastikan kecukupan gizi Si Kecil.
2. Skin-to-skin
Kontak skin to skin juga menjadi langkah yang sangat direkomendasikan agar ASI cepat keluar setelah melahirkan. Kontak skin-to-skin menstimulasi lepasnya hormon oksitosin dalam tubuh Mama. Dilansir dari Stanford Medicine Children’s Health, hormon ini membantu kontraksi pada uterus, mengurangi perdarahan, dan menghangatkan tubuh Mama sehingga bayi bisa merasa lebih aman, nyaman, tidak rewel, dan berisiko rendah terkena hipoglikemia.
Lepasnya hormon oksitosin ini akan membuat tubuh Mama terasa hangat dan nyaman bagi Si Kecil. Hormon ini juga membuat Mama dan bayi saling mengenali aroma khusus satu sama lain sehingga meningkatkan insting bayi untuk mencari dan menyusu pada payudara Mama. Penelitian menunjukkan bahwa sebesar 95% Mama yang menjalani kontak skin-to-skin dengan bayinya saat baru lahir berhasil memberikan ASI eksklusif selama 48 jam setelah melahirkan. Bahkan, 90% Mama melanjutkan menyusui secara eksklusif hingga enam minggu kemudian. Hal inilah yang menunjukkan pentingnya kontak skin-to-skin dan kinerja hormon oksitosin terhadap suplai produksi ASI mama sehingga ASI bisa cepat keluar setelah melahirkan.
Caranya:
- Mama dianjurkan menggunakan baju dengan kancing depan;
- Melepaskan bra atau melepas seluruh baju bagian depan;
- Melepaskan baju bagian atas bayi dan biarkan tersisa hanya popoknya saja;
- Meletakkan bayi pada dada dan pastikan kulit bayi menempel pada kulit Mama.
3. Bedding in (tidur seranjang)
Langkah selanjutnya agar ASI cepat keluar setelah melahirkan adalah dengan tidur seranjang dengan bayi. Ternyata, tidur seranjang (bedding in) memiliki banyak manfaat, baik bagi Mama maupun Si Kecil, antara lain:
- Memudahkan sesi menyusui
Penting bagi bayi untuk mendapatkan asupan ASI yang cukup. Saat baru dilahirkan, bayi sering kali lebih mudah rewel dan tidak ingin berjauhan dari Mama. Makannya, proses menyusui akan jauh lebih mudah kalau Mama tidur dalam ruangan yang sama dengan Si Kecil agar bisa menyusui 2-3 jam sekali tanpa berpindah tempat sehingga kebutuhan ASI Si Kecil makin terpenuhi.
- Memudahkan perawatan bayi
Mama akan lebih sigap memenuhi segala keperluan bayi, terutama di malam hari. Misalnya, untk mengganti popok atau menenangkannya saat terbangun dari tidur. Pemantauan dan kesigapan yang lebih baik ini membuat kondisi bayi makin aman sehingga dapat menurunkan risiko kejadian sudden infant death syndrome (SIDS).
- Meningkatkan Kedekatan Bayi dan Orang Tua
Tidur seranjang tentunya akan membuat Mama dan Si Kecil menghabiskan waktunya bersama-sama. Kebersamaan inilah yang dapat meningkatkan bonding dan kedekatan antara Mama dengan bayi.
- Meningkatkan kualitas tidur bayi
Keberadaan Mama di dekat bayi akan memberikan rasa aman dan nyaman sehingga Ia bisa tidur lebih nyenyak dengan kualitas tidur yang meningkat. Saat tidur nyenyak, tubuh bayi akan memproduksi protein sitokin yang berperan melawan bakteri dan kuman. Maka dari itu, tidur nyenyak juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Si Kecil sehingga terhindar dari infeksi dan penyakit.
4. Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin merupakan salah satu teknik pijat yang umumnya dilakukan pasca persalinan. Pijatan ini dilakukan untuk memberikan stimulasi pada puting dan dapat meningkatkan produksi ASI yang berguna bagi proses menyusui. Dalam proses menyusui, bayi akan menyentuh puting payudara ibu. Kemudian, sel saraf di payudara akan mengirimkan sinyal ke otak untuk melepaskan oksitosin. Ketika jumlahnya meningkat, hormon ini menyebabkan kelenjar di payudara dan saluran ASI berkontraksi, dan menyalurkan ASI melalui puting payudara.
Pijat oksitosin dilakukan untuk menstimulasi lepasnya hormon oksitosin ke tubuh Mama. Hormon ini berperan penting bagi tubuh Mama, baik untuk proses orgasme, persalinan, dan menyusui. Tapi, hormon oksitosin ini hanya membantu melepaskan ASI dari dalam tubuh dan tidak berpengaruh terhadap jumlah ASI yang diproduksi.
Selain itu, pijat oksitosin juga dapat mengurangi stres, meredakan rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, dan mengembalikan keseimbangan hormon. Mama dianjurkan untuk melakukan pijatan oksitosin ini agar ASI cepat keluar setelah melahirkan. Bisa minta bantuan Papa buat mijetin yaa, Mam…
Caranya:
- Mama duduk telanjang dada, bersandar ke depan, melipat lengan di atas meja di depannya, dan meletakkan kepala di atas lengannya (posisi menunduk);
- Suami (atau anggota keluarga lainnya) memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang Mama, menggunakan 2 kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan.
- Menekan dengan tegas, membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil dengan kedua ibu jari ke arah bawah pada kedua sisi tulang belakang, dari leher ke arah tulang belikat, selama 2 atau 3 menit.
5. Menyusui semau bayi
Konsep produksi ASI adalah supply and demand, jadi semakin sering Si Kecil menyusu pada Mama, maka tubuh Mana akan menerima sinyal permintaan ASI sehingga akan memproduksi ASI lebih banyak. Jadi, agar ASI cepat keluar, Mama dianjurkan untuk menyusui kapan pun Si Kecil menginginkannya.
6. Mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan
Last but not least, langkah praktis agar ASI cepat keluar selanjutnya adalah memastikan kebutuhan asupan nutrisi dan cairan Mama sudah terpenuhi sepanjang hari. Mama dianjurkan untuk makan makanan bergizi seimbang dengan kandungan nutrisi lengkap, seperti karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, sayur, dan buah. Selain itu, Mama juga perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air sekitar 8-10 gelas dalam sehari untuk menghindari risiko dehidrasi. Kondisi dehidrasi dan kekurangan nutrisi ini dapat memengaruhi suplai produksi dan nutrisi ASI Mama.
Sources: