Halo Mama, apakah Mama pernah khawatir saat si Kecil susah buang air besar (BAB)? Tenang, Mama tidak sendiri. Masalah ini cukup umum terjadi, terutama di bulan-bulan awal setelah kelahiran. Mari kita bahas bersama cara-cara efektif untuk mengatasinya dengan penuh percaya diri.
Ciri-ciri Bayi yang Susah BAB
Berikut ciri-ciri bayi yang mengalami susah BAB
- Buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu
- Feses keras dan sulit untuk dikeluarkan.
- Rewel karena kesakitan saat mengejan
- Terdapat bercak feses pada popok bayi, yang menjadi tanda kalau feses sudah di rektum tapi susah dikeluarkan
Penyebab Bayi Susah BAB Padahal Full ASI?
Pertama-tama, penting bagi Mama untuk memahami bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif mungkin memiliki pola BAB yang berbeda-beda. Pada awalnya, bayi yang baru lahir bisa BAB beberapa kali sehari. Namun, seiring dengan perkembangan sistem pencernaannya, ada bayi yang hanya BAB sekali dalam beberapa hari. Ini seringkali normal dan tidak selalu menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi seberapa sering bayi Mama BAB:
- Cara ASI Dicerna: ASI itu sangat mudah dicerna oleh tubuh bayi. Karena itu, terkadang hampir semua yang diminum oleh bayi digunakan oleh tubuhnya, sehingga yang tersisa untuk dibuang jadi sedikit. Ini bisa membuat bayi jarang BAB.
- Perkembangan Usus: Seiring dengan pertumbuhan bayi, sistem pencernaannya juga berkembang. Ketika usus bayi sudah lebih matang, frekuensi BAB-nya bisa berubah. Jadi, kalau bayi Mama tiba-tiba BAB-nya lebih jarang, bisa jadi ini hanya tanda bahwa ususnya sedang berkembang.
Bayi Susah BAB Apakah Berbahaya?
Mama tidak perlu panik jika:
- Bayi Tampak Nyaman dan Bahagia: Jika si Kecil tetap ceria, aktif, dan tidak menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, jarangnya BAB biasanya normal.
- Tidak Ada Gejala Lain: Selama perut bayi tidak keras atau kembung, dan tidak ada muntah atau darah dalam tinja, kondisi ini biasanya tidak mengkhawatirkan.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter Ketika Bayi Susah BAB?
- Bayi Tampak Kesakitan: Jika si Kecil tampak rewel, kesakitan saat mencoba BAB, atau perutnya tampak bengkak.
- Tidak BAB Lebih dari Seminggu: Jika bayi tidak BAB selama lebih dari 7 hari, penting untuk mendapatkan saran medis.
- Perut Bayi Terasa Keras atau Kembung: Jika perut bayi tampak bengkak atau keras saat ditekan, ini bisa menjadi tanda sembelit atau masalah pencernaan lainnya
Baca Juga: Jangan Bingung! Kenali Kondisi Bayi Dari Warna Pupnya, Simak Penjelasan Lengkapnya!
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Susah BAB? Berikut Cara Mengatasinya
Berikut beberapa langkah sederhana yang dapat Mama lakukan untuk membantu melancarkan BAB si Kecil:
1. Tetap Menyusui Secara Rutin
ASI memiliki komponen yang membantu melunakkan tinja dan memperlancar BAB. Jadi, pastikan Mama tetap menyusui secara teratur.
2. Lakukan Pijatan Perut dengan Lembut
Pijat lembut perut bayi dengan gerakan memutar searah jarum jam dapat membantu merangsang ususnya. Lakukan ini saat bayi sedang rileks. Untuk membantu Mama lebih memahami cara membantu bayi yang susah BAB, berikut video yang bisa Mama lihat:
3. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman
Pastikan bayi merasa nyaman dan aman. Stres pada bayi juga bisa memengaruhi pencernaannya.
Jangan Lakukan Hal Ini Saat Bayi Susah BAB
1. Jangan Memberikan Obat Pencahar Tanpa Rekomendasi Dokter
Memberikan obat tanpa konsultasi bisa berbahaya. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun pada bayi.
2. Jangan Panik Terlalu Cepat
Jika bayi tidak BAB selama beberapa hari, tetapi tetap aktif dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit, biasanya ini bukan masalah serius. Pantau kondisi bayi dengan tenang.
Baca Juga: BAB Bayi Berlendir, Bahayakah? Cek Penyebabnya!
Berapa hari normalnya bayi tidak buang air besar?
Dilansir dari RSIA Puri Bunda, Bayi yang diberikan ASI eksklusif, bahkan bisa tidak BAB hingga 10-14 hari, karena bayi sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan mencerna semua asupan yang masuk ke dalam tubuhnya. Kondisi ini akan berlanjut hingga bayi mengonsumsi MPASI.
Kesimpulan
Bayi yang susah BAB bisa membuat Mama merasa cemas, namun dengan pendekatan yang benar, Mama bisa mengatasinya dengan tenang. Tetaplah menyusui langsung dan perhatikan tanda-tanda kenyamanan pada bayi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Mama merasa perlu. Percayalah, Mama tahu yang terbaik untuk si Kecil.
Referensi:
- American Academy of Pediatrics. (2021). Newborn Stool Patterns and What They Mean. Retrieved from https://www.aap.org/en/patient-care/newborns/
- World Health Organization. (2023). Breastfeeding and Infant Feeding. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/breastfeeding