fbpx
daun katuk untuk ASI

Produksi ASI menurun, membuat Ibu menyusui merasa cemas dan khawatir. Salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengonsumsi makanan yang dipercaya bisa membuat ASI lancar, seperti daun katuk. Tapi, mitos atau fakta, daun katuk melancarkan ASI? Yuk, kita cari tahu sekarang!

Kandungan Nutrisi Daun Katuk

Daun katuk yang memiliki nama ilmiah Sauropus androgynus, tanaman yang memiliki bentuk daun lonjong dengan corak keperakan di bagian tengahnya. Seperti kebanyakan sayuran hijau, daun katuk juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Dalam 100 gram daun katuk segar mengandung beragam nutrisi, di antaranya:

  • Protein: 6,4 gram;
  • Lemak: 1 gram;
  • Karbohidrat: 9.9 gram;
  • Serat: 1,5 gram;
  • Kalsium: 233 mg;
  • Fosfor: 9,8 mg;
  • Zat besi: 3,5 mg;
  • Natrium: 21 mg;
  • Kalium: 477,8 gram;
  • Tembaga: 0,30 mg;
  • Seng: 1,3 mg;
  • Beta-Karoten: 9,152 mcg;
  • Karoten Total: 10,020 mcg;
  • Riboflavin (vitamin B2): 0.31 mg;
  • Niasin (vitamin B3): 2.3 mg;
  • Vitamin C: 164 mg.

Manfaat Daun Katuk Melancarkan ASI

Pengaruh daun katuk untuk melancarkan ASI ternyata bukan mitos belaka lho, Ma. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ekstrak daun katuk bisa meningkatkan kuantitas produksi ASI hingga 50,7 persen.

Daun katuk diketahui mengandung fitosterol dan papaverine. Kedua senyawa alami ini diketahui dapat meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin, yakni hormon yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan produksi ASI.

Selain itu, daun katuk juga mengandung gizi yang dibutuhkan oleh Ibu menyusui, antara lain protein, lemak, karbohidrat, serat, serta vitamin B6, C dan D. Dengan tambahan nutrisi dari daun katuk, ASI yang diproduksi juga akan memenuhi kebutuhan gizi bayi dengan lebih baik.

Manfaat yang terakhir, daun katuk juga dapat membantu kebutuhan mineral dan meningkatkan daya tahan tubuh Ibu menyusui. Wah, banyak sekali ya manfaatnya, Ma…

Baca juga: 10 Manfaat Daun Katuk untuk ASI Lancar

Cara Mengonsumsi Daun Katuk

Meskipun memiliki manfaat yang banyak, bukan berarti Mama bisa mengonsumsi daun katuk secara berlebihan. Ingat Maa, mengonsumsi apa pun jika berlebihan bisa menimbulkan beberapa efek samping.

Konsumsi daun katuk berlebihan dapat menyebabkan kantuk dan sembelit. Pada kasus yang parah, daun ini dapat menyebabkan gagal napas akibat terjadinya bronchiolitis obliterans (peradangan pada paru), terutama jika dikonsumsi mentah-mentah.

Selain itu, daun katuk bisa berpotensi menyebabkan keracunan logam berat, jika tumbuh di tanah yang terkontaminasi. Bila Mama ingin menikmati daun katuk dengan aman, pastikan tanaman ini tumbuh di area tanah yang bebas kontaminasi.

Jangan lupa cuci dahulu daunnya sebelum mengolah dan pastikan juga Mama mengonsumsinya dalam kondisi matang ya, Ma.

Baca juga: 4 Resep Olahan Daun Katuk untuk Ibu Menyusui, Mudah Dibuat!

Rekomendasi Minuman Daun Katuk Melancarkan ASI

Sekarang Mama nggak perlu ribet lagi mengolah daun katuk untuk ASI, ada solusi praktisnya, lho. Yuk, coba Zoya Mix dari MamaBear, minuman sereal yang mengandung superfood seperti katuk, kedelai, oat, brewer’s yeast yang efektif meningkatkan produksi dan nutrisi ASI. 

daun katuk untuk ASI
MamaBear ZoyaMix

Cara mengonsumsinya gampang, tinggal seduh 1 sachet Zoya Mix dengan 150 ml air hangat. Kalau mau menikmati versi yang lebih segar, Mama bisa tambahkan es batu. Zoya Mix dapat dikonsumsi 3x sehari untuk mendapatkan manfaat daun katuk untuk melancarkan ASI.

Minuman ini juga menggunakan bahan baku pilihan dan pastinya tanpa pengawet, sehingga aman dikonsumsi untuk Ibu menyusui. Cek produknya di sini ya, Ma.

Yang Perlu Mama Ketahui Tentang Produksi ASI

Gimana, Ma? Sudah terjawab, ya, kalau daun katuk terbukti efektif melancarkan ASI. Meski begitu, mengonsumsi daun katuk bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi ASI. Pola hidup yang sehat dan cara menyusui yang benar tetaplah kunci utama sukses menyusui ya, Ma.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan produksi ASI menjadi sedikit, seperti:

1. Pelekatan mulut bayi yang belum tepat

Penyebab paling umum dari suplai ASI yang kurang lancar adalah pelekatan mulut bayi yang tidak sempurna. Bila bayi tidak menempel pada payudara dengan cara yang benar, ASI pun tidak dapat keluar dengan optimal.

Kalau Mama masih ragu apakah mulut bayi sudah melekat dengan baik, konsultasikan dengan dokter ataupun konselor menyusui ya, Ma.

2. Frekuensi menyusui

Kurangnya frekuensi menyusui adalah alasan lainnya mengapa produksi ASI tidak lancar. Bayi baru lahir perlu menyusu setiap 2 hingga 3 jam sepanjang hari.

Semakin sering bayi menyusu, maka semakin merangsang tubuh Mama untuk memproduksi ASI. Jika bayi masih tidur saat memasuki jadwal menyusu, sebaiknya Mama membangunkan si Kecil untuk menyusu.

3. Waktu menyusui

Setiap kali menyusu, bayi harus mengisap selama kurang lebih 10 menit pada setiap payudara. Jika bayi menyusui kurang dari 5 menit, dia tidak akan mendapatkan ASI yang cukup untuk tumbuh kembang yang sehat.

Maka dari itu, Mama perlu mengosongkan satu payudara terlebih dulu sebelum berganti ke sisi sebelahnya.

Nah, itulah tadi penjelasan seputar produksi ASI serta manfaat daun katuk. Percayalah Mama, bahwa tubuh Ibu diciptakan untuk bisa menghasilkan ASI.

Mama tidak perlu khawatir bila ASI belum keluar awal kelahiran si Kecil. Biasanya ASI baru keluar pada hari ketiga setelah melahirkan. Meski begitu, Mama harus tetap menyusui bayi sesering mungkin. Karena rangsangan terbaik tetap dari mulut bayi, Ma.

Kunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI untuk mengetahui informasi seputar ASI dan menyusui. Sampai bertemu di artikel edukASI dan informatif lainnya!

Sources: 

1. Daun Katuk Bisa Memperbanyak ASI, Mitos atau Fakta? URL: https://www.alodokter.com/daun-katuk-bisa-memperbanyak-asi-mitos-atau-fakta (diakses 28/09/2023)

2. Ada Apa Dengan Katuk? URL: https://aimi-asi.org/layanan/lihat/ada-apa-dengan-katuk (diakses 28/09/2023)

3. 11 Manfaat Daun Katuk, Bantu Cegah Anemia hingga Infeksi. URL: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-daun-katuk/ (diakses 28/09/2023)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *