Detak jantung janin atau disebut juga laju jantung janin adalah salah satu indikator kesehatan terpenting selama kehamilan. Laju jantung janin yang normal menunjukkan bahwa janin berkembang dengan baik dan tidak mengalami stres. Maka dari itu, Mama perlu memahami apa saja faktor yang bisa memengaruhi laju jantung janin. Yuk, simak penjelasannya.
Berapa Detak Jantung Janin Normal?
Jurnal penelitian menyebutkan laju jantung janin normal berkisar antara 110 hingga 160 BPM. Tetapi, ini dapat bervariasi tergantung pada usia kehamilan dan tingkat aktivitas janin.
Pada trimester pertama, laju jantung janin cenderung lebih cepat dan kemudian stabil di kisaran normal selama trimester kedua dan ketiga. Inilah kisaran laju jantung janin yang normal berdasarkan usia kehamilan:
- Minggu 5 – 7: Di awal kehamilan, detak jantung janin akan berdenyut lebih lambat, sekitar 90 hingga 110 bpm
- Minggu 8 – 12: Di minggu ke-9 laju jantung janin sekitar 140-170 bpm. Di minggu ke-12, laju jantung janin akan berdetak lebih lambat
- Minggu 13 – 26: Rata-rata detak jantung janin di usia ini berkisar 110-160 bpm
- Minggu 27 – 40: Selama trimester terakhir, detak jantung normal janin rata-rata 110-160 bpm
Apakah Bisa Mengukur Detak Jantung Janin Sendiri?
Umumnya, laju jantung bayi diketahui melalui pemeriksaan USG transvaginal. Tetapi, Mama bisa melakukannya di rumah dengan menggunakan alat bernama stetoskop.
Caranya, letakkan stetoskop di atas perut dan pantau laju jantung janin selama satu menit. Dilansir dari Halodoc, Mama bisa melakukan cara ini saat kehamilan sudah menginjak usia 18 hingga 20 minggu, ya.
Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Detak Jantung Janin?
- Usia kehamilan. Pada awal kehamilan, laju jantung janin cenderung lebih cepat dan melambat seiring bertambahnya usia kehamilan.
- Aktivitas janin. Laju jantung janin meningkat saat janin bergerak dan menurun saat janin istirahat atau tidur.
- Kesehatan Ibu hamil. Jika Ibu hamil mengalami demam atau dehidrasi, dapat memengaruhi laju jantung janin.
Baca juga: 6 Jenis Makanan yang Disukai Janin untuk Tumbuh Optimal
Bagaimana Cara Menjaga Detak Jantung Janin agar Tetap Normal?
Inilah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga laju jantung janin, antara lain:
- Pemantauan yang rutin. Pemantauan laju jantung janin secara teratur adalah bagian penting dari perawatan prenatal. Ini membantu dalam mendeteksi masalah potensial lebih awal dan memastikan bahwa janin berkembang dengan baik.
- Makanan sehat. Konsumsi makanan bernutrisi seimbang, termasuk sayur dan buah-buahan. Nutrisi yang baik membantu menjaga kesehatan janin dan detak jantungnya.
- Olahraga ringan. Lakukan olahraga ringan sesuai dengan kondisi dan kemampuan Mama. Berjalan kaki, berenang, yoga, dan pilates adalah pilihan yang baik.
- Mengelola stres. Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan janin. Rutin melakukan meditasi dan yoga dapat membantu mengurangi stres selama kehamilan.
- Hindari merokok dan alkohol. Tidak merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol sangat penting untuk kesehatan janin dan detak jantungnya.
Baca juga: Bikin Was-Was! Ini 9 Penyebab IUFD, Kematian Janin dalam Kandungan
Semoga artikel ini memberikan pemahaman tentang detak jantung janin normal yang Mama butuhkan. Penuhi asupan nutrisi selama kehamilan dan rutin lakukan pemeriksaan ke dokter ya, Mam. Semoga Mama dan janin di dalam perut tumbuh dengan sehat!
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. What is the “normal” fetal heart rate? URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3678114/ (diakses pada 17/5/2024)
2. How Fetal Heart Rate Changes During Pregnancy. URL: https://www.verywellfamily.com/what-is-a-normal-fetal-heart-rate-2758733 (diakses pada 17/5/2024)
3. Fetal Heart Monitoring. URL: https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/fetal-heart-monitoring (diakses pada 17/5/2024)