fbpx

Iklan sirup sudah bermunculan di televisi nih, Ma. Kalau sudah begini, Mama sudah bisa menebak tandanya apa ya? Yap, betul banget Ma, bulan Ramadhan sudah dekat dan ibadah puasa akan dijalankan. Tapi kali ini Kita bukan mau membahas iklan sirup atau sirupnya nih, Ma. Tapi Kita akan membahas tentang fakta puasa bagi Ibu menyusui.

Puasa merupakan salah satu ibadah bagi umat muslim. Kegiatan yang dilakukan dengan menahan diri dari rasa lapar dan haus ini, dilakukan dengan durasi waktu sekitar 12-16 jam. Ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim ini, faktanya boleh tidak dilakukan oleh Busui lho, Ma. Tapi mungkin beberapa diantara Mama menyusui ada yang berkeinginan untuk ikut puasa. 

Informasi di bawah ini dapat menjadi pertimbangan bagi Mama untuk mengikuti puasa saat bulan Ramadhan nanti. Kita simak yuk, Ma!

Fakta Puasa Bagi Ibu Menyusui

  1. Efek puasa bagi Ibu menyusui dan bayi

Selama Mama dalam kondisi sehat, tidak mengalami dehidrasi, tidak mengalami lemas atau pusing saat berpuasa sambil menyusui, puasa bagi Ibu menyusui boleh dilakukan. Puasa tidak memberikan efek drastis pada produksi ASI selama Mama mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan harian saat sahur, berbuka, dan malam hari. SI kecil juga tidak mengalami dampak yang signifikan.

Hanya saja, seringkali Mama mengalami lemas di tengah hari saat berpuasa dan si kecil jadi rewel saat menyusu. Ini wajar terjadi karena aliran ASI saat Mama berpuasa cenderung tidak sederas biasanya. Bila si kecil menyukai aliran yang deras, kemungkinan untuk rewel jadi semakin besar.

Selain itu, puasa bagi Ibu menyusui juga tidak mempengaruhi kualitas ASI. Namun seringkali puasa yang dilakukan berturut-turut setiap harinya sangat mungkin mengurangi jumlah ASi. Inilah mengapa dari sisi agama sendiri memperbolehkan busui untuk tidak berpuasa terlebih dahulu, dan dapat menggantinya dengan fidyah atau puasa di bulan lain ketika sudah tidak menyusui.

  1. Produksi ASI pada Busui yang ikut puasa

Pemenuhan nutrisi dan cairan yang optimal selama puasa sambil menyusui tidak berdampak pada produksi ASI. Hanya saja pada beberapa Mama, puasa memberikan dampak pada kelancaran ASI.  Penuhi kebutuhan nutrisi harian dan cukupi cairan minimal 3.5L/hari untuk memberikan tubuh bahan baku yang cukup dalam memproduksi ASI.

  1. Perkembangan bayi saat Busui ikut puasa

Saat Busui ikut puasa, Mama akan kekurangan asupan cairan yang diduga dapat mempengaruhi perkembangan bayi. Namun faktanya, berdasarkan beberapa penelitian yang dilansir dari breasfeeding.asn.au kandungan gizi ASI pada Busui yang ikut puasa tidak mengalami perubahan signifikan, meskipun komposisi ASI mengalami sedikit perubahan.

Kandungan gizi ASI pada Busui yang ikut puasa masih tetap terjaga walaupun mengalami sedikit perbedaan dengan kandungan gizi ASI pada saat Mama tidak puasa. Namun, perbedaan tersebut tidak membuat adanya perubahan pada tumbuh kembang bayi. Akan tetapi, jika Mama merasa adanya perubahan pada bayi, seperti gejala kurang cairan dan perubahan pada BAB-nya, Mama dapat mengkonsultasikannya pada tenaga medis. 

Nah itu dia, Ma, beberapa fakta tentang puasa bagi Ibu menyusui. Jadi dapat disimpulkan bahwa puasa bagi Ibu menyusui aman dijalani. Selama Mama dalam kondisi prima dan si kecil juga tidak rewel saat menyusu di pagi hingga sore hari, Mama bisa menjalankan puasa.

Pertimbangkan usia si kecil sebelum memutuskan untuk berpuasa. Bila si kecil belum mencapai usia 6 bulan, sebaiknya tunda dulu berpuasa. Ini tidak akan membuat Mama bersalah di mata agama.

Nah, kalau Mama bagaimana? Apakah akan memutuskan berpuasa tahun ini?

Penulis: Nafisatul Umah

Editor: Mega Pratidina

Source :

https://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/religious-fasting-and-breastfeeding

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *