Muntah pada bayi, terutama setelah menyusu, merupakan hal yang wajar terjadi sehingga umumnya tidak memerlukan penanganan khusus. Tetapi, jika bayi muntah disertai dengan rewel, sesak napas, hingga berat badan yang tidak bertambah, mungkin saja si Kecil mengalami GERD pada bayi. Yuk, cari tahu hal-hal yang berkaitan dengan GERD pada bayi.
Apakah Bayi juga bisa Mengalami GRED?
Ya, bayi juga bisa mengalami penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Pada bayi, naiknya asam lambung terjadi karena ukuran lambungnya masih kecil sehingga mudah terisi penuh.
Makanan bayi yang berbentuk cair, seperti ASI, disertai keseharian bayi yang banyak berbaring membuat isi perut gampang mengalami aliran balik ke kerongkongan.
Dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, GERD lebih berisiko pada bayi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti bayi prematur, bayi yang menderita gangguan di saluran pencernaan dan sarafnya, seperti atresia esofagus atau cerebral palsy.
Baca juga: Bayi Gumoh Setelah Menyusu, Normal atau Berbahaya?
Gejala GERD pada Bayi
Melansir dari Mayo Clinic, ada beberapa gejala GERD pada bayi yang perlu Mama waspadai, meliputi:
- Punggung bayi tampak melengkung serta adanya pergerakan tidak normal dari leher dan dagu.
- Rewel atau sering menolak menyusu atau makan, karena merasakan sensasi tidak nyaman di dada.
- Menangis saat atau setelah menyusu atau makan.
- Batuk dan berlangsung cukup lama.
- Bayi mengalami gangguan pernapasan, seperti tersedak, napas berbunyi atau mengi, hingga sesak napas. Jika tidak diobati, gangguan pernapasan ini bisa menyebabkan pneumonia.
- Bayi mengalami gangguan tumbuh kembang karena tidak cukup memperoleh nutrisi yang dibutuhkan.
Cara Mengatasi GERD pada Bayi
Jika bayi sering muntah disertai dengan gejala-gejala GERD, segera bawa ke dokter ya, Mam. Untuk menentukan diagnosis, dokter akan melakukan tanya jawab dengan orang tua atau pengasuh, serta melihat riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi.
Dokter mungkin akan melakukan serangkaian tes tambahan untuk memastikan kondisi GERD pada bayi, seperti endoskopi saluran cerna atas atau pemeriksaan Rontgen perut dengan atau tanpa barium enema.
Setelah memastikan kondisi asam lambung pada bayi, dokter umumnya akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi gas dalam lambung, sekaligus obat yang akan menurunkan kadar asam lambung pada bayi. Pemberian obat-obatan harus sangat hati-hati karena bisa menimbulkan efek samping pada bayi.
Cara Mencegah GERD pada Bayi
Untuk membantu mencegah muntah karena naiknya asam lambung pada bayi, sendawakan dan gendong bayi dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu. Pastikan tidak ada tekanan berlebihan di sekitar perut selama melakukannya ya, Mam.
Bagi bayi yang sudah bisa makan makanan padat, cara mencegah naiknya asam lambung pada bayi bisa dilakukan dengan memberikan makanan dengan tekstur yang lebih padat dalam porsi yang lebih kecil namun sering.
Meskipun asam lambung pada bayi tergolong tidak berbahaya, kondisi ini tetap membutuhkan perhatian. Jika bayi mengalami GERD, konsultasikan segera dengan dokter agar si Kecil bisa mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Recognizing Acid Reflux/GERD in Infants. URL: https://www.healthline.com/health/gerd/recognize-gerd-infants (diakses pada 2/5/2024)
2. Infant reflux. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-acid-reflux/symptoms-causes/syc-20351408 (diakses pada 2/5/2024)
3. Symptoms & Causes of GER & GERD in Infants. URL: https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/acid-reflux-ger-gerd-infants/symptoms-causes (diakses pada 2/5/2024)