Pernahkah Mama melihat munculnya ruam kemerahan pada tubuh Si Kecil setelah sesi menyusui? Bisa jadi, Si Kecil mengalami intoleransi atau alergi terhadap makanan yang Mama konsumsi. Kok bisa? Tentu bisa, Mam, karena kandungan gizi yang terdapat dalam ASI bergantung pada jenis makanan yang telah Mama konsumsi. Lantas, bagaimana jadinya kalau bayi mengalami reaksi ini setelah Mama mengonsumsi makanan, seperti biskuit atau roti? Bisa jadi, itu intoleransi terhadap gluten, Mam… Apa itu gluten? Mengapa intoleransi gluten dapat terjadi? Simak informasi lengkapnya pada artikel MamaBear ini, Yuk!
Apa Itu Gluten?
Tahukah Mama, gluten merupakan suatu kandungan protein yang dapat ditemukan pada bulir utuh, seperti gandum, barley, rye, dan sebagainya. Gluten ini umum digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai makanan, misalnya pasta, sereal, dan lainnya. Selain pada makanan, gluten juga dimanfaatkan dalam pembuatan vitamin dan obat-obatan.
Benarkah Gluten Menyebabkan Alergi dan Intoleransi?
Intoleransi gluten dan alergi gluten adalah dua hal yang berbeda, Apa perbedaannya?
- Intoleransi gluten
Intoleransi makanan berbeda dengan alergi. Banyak orang yang mengira bahwa Ia mengalami alergi gluten dan menghindari konsumsi gluten sepenuhnya tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis terlebih dulu. Orang yang menunjukkan reaksi negatif setelah mengonsumsi makanan dengan kandungan gluten, sebaiknya segera memeriksakan diri pada tenaga ahli, gastroenterologist, untuk memastikan apakah kondisi yang Ia alami adalah intoleransi makanan atau celiac disease.
- Alergi gluten
Sebenarnya, tidak ada kondisi yang dinamakan alergi gluten, tapi ada suatu kondisi serupa yang disebut celiac disease. Celiac disease merupakan kondisi pencernaan yang dapat berdampak serius apabila tidak segera ditangan. Kondisi ini terjadi pada seseorang yang menunjukkan reaksi seperti diare akut, ruam, penurunan berat badan, dan nyeri perut setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten.
Seseorang dengan celiac disease memiliki kondisi autoimun yang menyebabkan tubuhnya bereaksi dan melawan kandungan gluten karena mendeteksinya sebagai virus atau zat asing yang harus dibasmi. Reaksi ini dapat menyebabkan terjadinya inflamasi dan kerusakan pada saluran pencernaan. Celiac disease ini terjadi karena adanya gen abnormal dalam tubuh, serta memiliki antibodi tertentu dalam darah dengan kadar tinggi yang berperan sebagai zat melawan kandungan gluten.
Intoleransi Gluten
Intoleransi gluten adalah kondisi yang umum ditemui, bisa juga disebut dengan non-celiac gluten sensitivity (NCGS). Kondisi ini terjadi ketika tubuh menunjukkan reaksi negatif yang berlebihan (overreact) setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten.
- Pada Mama
Mama berpotensi untuk mengalami intoleransi gluten Jika mengalami reaksi negatif setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten
- Pada Bayi
Bayi berpotensi untuk mengalami intoleransi gluten melalui ASI yang Ia konsumsi. Bayi menunjukkan reaksi negatif setelah menyusu pada Mama yang telah mengonsumsi makanan dengan kandungan gluten.
Apa Penyebab Terjadinya Intoleransi Gluten?
Belum diketahui secara pasti apa penyebab intoleransi gluten yang sebenarnya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian bukan merasa sensitif terhadap konsumsi gluten, melainkan pada sumber karbohidrat lainnya yang terdapat dalam tubuh Mama. Saat mengalami intoleransi gluten, Tubuh Mama tidak dapat mencerna karbohidrat seperti seharusnya sehingga kandungan karbohidrat tertinggal dalam usus dan menimbulkan penyakit.
Penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi bulir utuh juga dapat memengaruhi lapisan dalam sistem pencernaan yang berperan untuk mencegah terjadinya infeksi saluran pencernaan. Namun, pada orang dengan intoleransi gluten, lapisan saluran pencernaan ini mengalami gangguan fungsi bakteri bisa masuk ke dalam darah dan hati. Hal inilah yang malah memicu terjadinya inflamasi.
Tanda-Tanda Intoleransi Gluten
Gejala intoleransi gluten umumnya muncul dalam jangka waktu beberapa jam atau beberapa hari setelah mengonsumsi gluten. Berikut tanda-tanda intoleransi gluten yang dapat timbul, antara lain:
- Sakit perut;
- Anemia;
- Gejala kecemasan;
- Gangguan konsentrasi;
- Perut kembung;
- Diare;
- Kelelahan;
- Pusing;
- Nyeri otot;
- Mual dan muntah;
- Ruam kulit.
Bagaimana Cara Menangani Kondisi Intoleransi Gluten?
Pada umumnya, seiring bertambahnya usia Si Kecil, kondisi alergi dan intoleransi yang dialaminya saat bayi akan mulai berkurang dan hilang dengan sendirinya. Jadi, belum ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan kondisi intoleransi gluten ini. Mama bisa meminimalkan gejala reaksinya dengan cara mengatur pola makan dengan menu makanan yang bebas gluten (gluten-free).
Jika gejala reaksi yang dirasakan oleh Si Kecil terlalu berat, maka sebaiknya Mama segera berkonsultasi pada dokter dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan. Tanyakan juga terkait penambahan superfood, vitamin, atau probiotik ke dalam pola makan Mama. Dilansir dari Cleveland Clinic, konsumsi probiotik dapat membantu menjaga dan meningkatkan bakteri baik dalam usus sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya gangguan pencernaan.
Bagaimana Cara Mencegah Intoleransi Gluten?
Sebagai langkah pencegahan intoleransi gluten, Mama dapat berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan saran dan arahan yang paling tepat terkait kondisi Mama dan Si Kecil. Sebenarnya, belum ada cara untuk mencegah intoleransi gluten secara penuh, namun terdapat hal-hal yang dapat Mama lakukan untuk meminimalkan timbulnya gejala reaksinya, misalnya:
- Menghindari makanan dengan kandungan pemicu alergi atau intoleransi;
- Selalu periksa label komposisi makanan sebelum membeli dan mengonsumsinya;
- Membuat food journal berisi menu makanan dan reaksi yang timbul pada tubuh;
- Menjaga pola makan;
- Mencari alternatif makanan lain dengan nilai gizi yang sama.
Itulah beberapa informasi penting yang perlu Mama ketahui sebelum mengonsumsi makanan yang berbahan dasar gluten. Semangat untuk terus mengASIhi yaa, Mama…
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
Wheat & Gluten Allergy | Symptoms & Treatment | ACAAI Public Website
Gluten Intolerance: Symptoms, Test, Non-Celiac Gluten Sensitivity