Menyusui adalah salah satu kewajiban dan hak seorang ibu bagi anaknya. Namun, bagaimana jika Ibu menyusui ingin menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan? Apakah puasa akan memengaruhi produksi dan nutrisi ASI? Bagaimana cara mengatur jadwal pumping saat puasa agar ASI tetap lancar dan cukup untuk Si Kecil?
Apakah Puasa Mempengaruhi Produksi dan Nutrisi ASI?
Menurut beberapa sumber, puasa tidak akan memengaruhi produksi dan nutrisi ASI secara signifikan, asalkan Ibu menyusui tetap memenuhi asupan nutrisi dan cairan yang cukup saat sahur dan berbuka puasa.
Sebuah jurnal menyebutkan puasa hanya akan sedikit menurunkan kadar mikronutrien seperti magnesium, kalium, dan zink dalam ASI, tetapi hal ini tidak akan berdampak buruk pada bayi. Jadi, Ibu menyusui boleh berpuasa jika kondisi kesehatan dan kebutuhan bayi memungkinkan.
Namun, Ibu menyusui juga harus memperhatikan beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi produksi ASI saat puasa, seperti frekuensi dan durasi menyusui atau pumping, rangsangan pada payudara dan hormon, stres.
Jika Mama mengalami penurunan produksi ASI saat puasa, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan solusi yang tepat ya, Mam.
Tips Mengatur Jadwal Pumping Saat Puasa
Inilah beberapa tips yang dapat membantu Ibu menyusui mengatur jadwal pumping yang tepat saat puasa:
1. Pastikan asupan nutrisi dan cairan yang cukup
Salah satu faktor yang memengaruhi produksi ASI adalah asupan nutrisi dan cairan yang cukup bagi Ibu menyusui. Oleh karena itu, Ibu menyusui yang berpuasa harus memastikan apa yang dimakan dan minum saat sahur dan berbuka puasa adalah makanan dan minuman yang sehat, bergizi, dan cukup.
Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi, seperti gorengan, kopi, dan teh. Pilihlah makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi ASI, seperti kurma, susu, air kelapa, dan sayur-sayuran hijau.
2. Pumping sesuai kebutuhan bayi
Jumlah dan frekuensi pumping yang dibutuhkan oleh setiap Ibu menyusui dapat berbeda-beda, tergantung pada usia, berat, dan kebutuhan bayi. Jadwal pumping saat puasa dapat disesuaikan dengan kondisi Ibu menyusui. Namun, Mama tetap perlu rutin pumping untuk merangsang produksi ASI selama berpuasa, yaaa…
Baca juga: Intip Cara Membagi Waktu antara DBF dan Pumping
3. Simpan ASI dengan baik
ASI yang dipompa harus disimpan dengan baik agar tidak rusak atau terkontaminasi. ASI yang disimpan di lemari es dapat bertahan hingga 5 hari, sedangkan ASI yang disimpan di freezer dapat bertahan hingga 6 bulan.
Gunakanlah wadah yang bersih, kering, dan tertutup rapat untuk menyimpan ASI. Beri label pada wadah ASI dengan tanggal dan jam pumping. Gunakanlah ASI yang paling lama disimpan terlebih dahulu. Jangan lupa untuk mencairkan ASI yang beku sebelum diberikan kepada bayi.
4. Pantau tanda-tanda dehidrasi dan penurunan produksi ASI
Ibu menyusui yang berpuasa harus selalu memantau tanda-tanda dehidrasi dan penurunan produksi ASI. Beberapa tanda-tanda dehidrasi yang harus diwaspadai adalah sakit kepala, pusing, mulut kering, urine yang berkurang dan berwarna kuning gelap. Jika Ibu menyusui mengalami tanda-tanda dehidrasi, segera minum air putih atau cairan lain yang dapat mengembalikan cairan tubuh.
Beberapa tanda-tanda penurunan produksi ASI yang harus diwaspadai adalah payudara yang terasa kosong, tidak ada let down reflex, bayi rewel atau tidak puas saat menyusu, bayi tidak mengalami kenaikan berat badan, dan frekuensi buang air kecil bayi berkurang.
Baca juga: ASI Sedikit saat Dipompa, Lanjut Pumping atau Berhenti?
Rekomendasi Jadwal Pumping Saat Puasa
Pumping terlalu sering di siang hari saat berpuasa mungkin dapat menyebabkan rasa lapar, lemas, dan produksi ASI berkurang. Oleh karena itu, Ibu menyusui bisa mengatur jadwal pumping saat puasa di malam hari, setelah berbuka puasa dan setelah salat tarawih.
Sempatkan juga pumping sebelum dan sesudah makan sahur. Jadwal pumping saat puasa di malam hari dapat membantu menjaga keseimbangan hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI.
Contoh jadwal pumping saat puasa di malam hari:
- Sebelum tidur
- Setelah bangun sahur
- Selepas sahur
- Saat berbuka puasa
- Setelah shalat magrib
- Sehabis makan malam
- Setelah shalat isya
- Setelah shalat tarawih
Itulah rekomendasi jadwal pumping yang bisa Mama coba lakukan saat puasa. Jika Mama mengalami tanda-tanda penurunan produksi ASI, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan solusi yang tepat ya, Mama…
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. 12 Tips Puasa saat Menyusui agar Ibadah dan Produksi ASI Tetap Lancar. URL: https://doktersehat.com/ibu-dan-anak/menyusui/tips-puasa-bagi-ibu-menyusui/ (diakses 7/3/2024)
2. Breastfeeding & Fasting | 8 Tips to Maintain Milk Supply During Ramadan. URL: https://livingwithlowmilksupply.com/breastfeeding-and-fasting-ramadan (diakses 7/3/2024)
3. Religious fasting and breastfeeding. URL: https://www.breastfeeding.asn.au/resources/religious-fasting-and-breastfeeding (diakses 7/3/2024)
4. Effects on health of fluid restriction during fasting in Ramadan. URL: https://www.nature.com/articles/1601899?draft=collection (diakses 7/3/2024)