fbpx
Source: Thomson Medical

Payudara, Mama tentu tidak asing dengan bagian tubuh yang satu ini. Rupanya, mengenali anatomi payudara sangat penting untuk mengetahui bagian penyusun, fungsi, kinerja, bahkan tindakan preventif terhadap risiko penyakit yang dapat dialami payudara, lho.

Oleh karena itu, pada artikel ini akan membahas informasi seputar anatomi payudara yang mungkin Mama butuhkan. Yuk, disimak, Mama..

Payudara

Payudara adalah bagian tubuh yang dapat ditemui pada pria maupun wanita, perbedaannya terletak pada fungsinya. Pada wanita, payudara berperan secara seksual dan fungsional sebagai penghasil ASI untuk menyusui. Sedangkan, payudara pada pria tidak berkembang dan memiliki fungsi yang signifikan.

Terdapat beberapa jenis jaringan yang menyusun anatomi payudara, yaitu :

  • Glandular Tissue: jaringan ini berfungsi sebagai penghasil ASI. Tersusun atas lobus dan saluran susu.
  • Fibrous (connective) Tissue: jaringan yang berfungsi sebagai penahan jaringan lemak (fatty tissue) dan glandular agar tetap pada tempatnya.
  • Fatty Tissue: jaringan yang berpengaruh terhadap ukuran payudara. Jaringan ini terletak di antara jaringan glandular dan fibrous.

Baca juga: Asal Tepat, Perawatan Payudara Saat Hamil Ini Justru Bermanfaat

Anatomi Payudara

Source: Memorial Sloan Kettering Cancer 

Berikut ini adalah beberapa bagian penyusun anatomi payudara, antara lain :

  • Lobus: pada setiap payudara terdapat 15 – 20 bagian yang disebut lobus. Lobus ini tersusun melingkar mengelilingi puting seperti helaian kelopak bunga.
  • Lobulus: pada setiap lobus, terdapat struktur lebih kecil yang disebut lobulus atau kantung yang berfungsi untuk memproduksi ASI. Lobulus ini tersusun bergerombol seperti anggur.
  • Saluran Susu: berperan untuk menghubungkan lobus dan lobulus, serta membawa ASI menuju puting.
  • Puting: pada setiap puting, terdapat sekitar 9 saluran susu. Puting terletak di tengah bagian areola.
  • Areola: area gelap yang mengelilingi puting. Dilansir dari Cleveland Clinic, pada areola terdapat kelenjar Montgomery yang berperan sebagai penghasil minyak pelumas yang berguna untuk mencegah puting lecet. Minyak ini juga memiliki aroma seperti ketuban yang berfungsi sebagai petunjuk bagi bayi menuju ke payudara.
  • Pembuluh Darah: berfungsi untuk menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh, termasuk payudara.
  • Pembuluh Limfa: dilansir dari Hopkins Medicine, pembuluh limfa berfungsi menyaring dan menyalurkan cairan limfa dari payudara menuju nodus limfa yang terletak di ketiak, atas tulang selangka, leher, dan dada. Cairan limfa ini mengandung sel darah putih (limfosit) yang berguna untuk membantu menjaga sistem imun tubuh.
  • Saraf: pada payudara terdapat ratusan sel saraf yang sangat sensitif terhadap sentuhan dan bentuk stimulasi lainnya.

Hormon yang Bekerja dalam Payudara

Terdapat beberapa hormon utama yang memegang peranan penting dalam perkembangan dan fungsi payudara, yaitu hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin. Setiap jenis hormon ini memiliki fungsinya masing-masing, diantaranya:

  • Estrogen: untuk meregangkan dan memperbanyak cabang pada saluran susu sehingga produk susu yang diedarkan lebih banyak.
  • Progesteron: untuk meningkatkan jumlah dan ukuran lobulus untuk persiapan menyusui, serta memperbesar pembuluh darah dan sel pada payudara setelah masa ovulasi.
  • Prolaktin; untuk meningkatkan produksi hormon progesteron dan mempersiapkan kelenjar payudara untuk memproduksi susu.

Gangguan Pada Payudara

Layaknya organ tubuh lain, payudara juga tidak luput dari risiko penyakit. Terdapat berbagai permasalahan yang kerap ditemui pada payudara, antara lain :

1. Penyakit Payudara Jinak (Non-Kanker)

Merupakan kondisi ketika Mama merasakan adanya keberadaan benjolan pada payudara. Pada umumnya, sebagian besar benjolan ini bersifat jinak dan tidak bersifat kanker.

Meski begitu, apabila kondisi ini tidak segera ditangani lebih lanjut, dapat meningkatkan risiko kanker payudara di kemudian hari. Penyakit ini dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. 

2. Kista Payudara

Kista payudara adalah kantung berisi cairan non-kanker (jinak) di payudara. Ini terjadi ketika cairan mengisi kelenjar susu yang kosong.

Source : Mayo Clinic

3. Benjolan Payudara

Benjolan payudara merupakan kondisi di mana terdapat massa yang berkembang dalam payudara sehingga terlihat lebih menonjol. Dilansir dari Cleveland Clinic, 8 dari 10 kasus benjolan pada payudara tidak bersifat kanker, namun kondisi ini kerap dikaitkan sebagai tanda kanker payudara. 

4. Nyeri Payudara (Mastalgia)

Nyeri pada payudara atau dapat disebut sebagai mastalgia, merupakan permasalahan payudara yang sering dialami wanita, terutama pada usia 30 – 50 tahun. 

5. Ruam Payudara

Ruam payudara ditandai oleh adanya peradangan dan perubahan warna pada kulit, biasanya menjadi kemerahan.

6. Mastitis (infeksi payudara)

Source : What to Expect

Mastitis merupakan jenis penyakit payudara jinak (non-kanker) yang terjadi akibat adanya infeksi yang berkembang dalam jaringan payudara selama proses menyusui karena saluran ASI tersumbat oleh ASI yang menggumpal.

Hal ini biasanya umumnya disebabkan karena ASI Mama tidak rutin dikeluarkan. Mastitis Kondisi ini menyebabkan salah satu payudara menjadi bengkak, merah, dan meradang.

7. Nipple Discharge

Kondisi ini terjadi ketika puting pada salah satu atau kedua payudara mengeluarkan cairan secara spontan dan tidak normal. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita yang memproduksi ASI menjelang akhir kehamilan dan setelah melahirkan.

Selain itu, juga dapat terjadi pada wanita yang tidak hamil atau menyusui. Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan hal ini terjadi, antara lain ketidakseimbangan hormon, konsumsi obat-obatan, stimulasi pada puting, dan stres.

8. Kanker Payudara

Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang paling sering ditemukan pada wanita. Sekitar 1 dari 8 wanita dapat didiagnosis menderita kanker payudara.

Selain kanker payudara, ada beberapa penyakit lain yang perlu diwaspadai, yakni ruam kemerahan, benjolan jinak non-kanker, kista, nyeri payudara (mastalgia), pembengkakan saluran susu (ektasia), dan infeksi payudara (mastitis).

9. Dense Breasts

Adapun kondisi yang disebut payudara padat (dense breasts). Kondisi ini normal dan umumnya terjadi pada wanita muda dan wanita dengan payudara berukuran kecil.

Dense breasts terjadi apabila jaringan fibrous atau glandular tampak mendominasi ketika dilihat pada tes mammogram. Jaringan fibrous atau glandular terlihat lebih tebal dan padat jika dibandingkan dengan jaringan lemak (fatty), sehingga lebih sulit untuk mendeteksi kelainan pada payudara penderita dense breasts.

Itulah beberapa informasi seputar anatomi payudara. Kalau Mama merasakan dan menyadari adanya kondisi yang tidak normal pada payudara, sebaiknya Mama segera memeriksakannya ke dokter. Semoga sehat selalu ya, Ma..

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources :

1. Breast Anatomy: Breast Cancer, Breastfeeding, Conditions. URL: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/8330-breast-anatomy (diakses 24/10/2023)

2. Anatomy of the Breasts. URL: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anatomy-of-the-breasts (diakses 24/10/2023)

3. Anatomy of the Breast. URL: https://www.mskcc.org/cancer-care/types/breast/anatomy-breast

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *