WHO memperkirakan insiden mastitis pada Ibu menyusui sekitar 2,6% – 33%. Sedangkan di Indonesia, persentasenya mencapai 55%. Wah, bisa jadi penyebabnya karena banyak yang belum aware tentang mastitis.
Padahal payudara yang mengalami mastitis rasanya nyeri sekali ya, Ma, apalagi saat menyusui Si Kecil. Eits tunggu dulu, Ma, kalau terkena mastitis masih boleh menyusui? Yuk, kita cari tahu jawabannya!
Mastitis pada Ibu Menyusui
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara. Kondisi ini kerap dialami oleh Ibu menyusui sehingga dapat mengganggu proses pemberian ASI kepada bayi.
Meski begitu, menyusui sebaiknya tetap dilakukan karena kondisi ini tidak berbahaya bagi bayi. Kandungan antibakteri dalam ASI membuat bayi terlindungi dari infeksi dan malah mempercepat penyembuhan mastitis lho, Ma.
Tanda-Tanda Mastitis
Mastitis biasanya hanya terjadi pada salah satu payudara dan muncul secara tiba-tiba. Ini dia beberapa gejala mastitis yang harus Mama waspadai:
- Payudara memar kemerahan
- Sering terasa gatal
- Terasa perih saat menyusui
- Terdapat benjolan menyakitkan
- Ukuran salah satu payudara lebih besar
- Puting payudara mengeluarkan nanah
- Sering merasa lelah
- Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak atau leher
- Demam
Penyebab Mastitis
Pada Ibu menyusui, mastitis disebabkan oleh penumpukan ASI di kelenjar payudara sehingga menyebabkan penyumbatan di dalam saluran air susu. Penyumbatan saluran ASI dapat dipicu oleh beberapa hal, yaitu:
- Posisi mulut bayi yang tidak tepat ketika menyusu;
- Bayi tidak cukup menyusu;
- Pengeluaran ASI tidak dilakukan secara teratur;
- ASI yang dihasilkan terlalu banyak;
- Proses menyapih bayi terlalu cepat; dan
- Terlalu sering menyusui dari satu payudara.
Akibatnya, bakteri Staphylococcus dan Streptococcus Agalactiae dari permukaan kulit atau mulut bayi dapat masuk dari celah kulit atau puting sehingga terjadi infeksi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Mastitis yang Terjadi Pada Busui
Cara Mengobati Mastitis
Cara paling efektif untuk mengobati mastitis adalah tetap menyusui dari payudara yang mengalami mastitis. Apabila Mama berhenti menyusui, hal ini justru akan memperburuk mastitis, Ma.
Mama juga bisa coba beberapa tindakan yang dapat meredakan gejala yang dialami, yaitu:
- Berikan kompres hangat pada area payudara yang mengalami infeksi untuk meredakan nyeri. Lakukan selama 15 menit, sebanyak 4 kali sehari;
- Konsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan paracetamol, untuk membantu meredakan nyeri;
- Perbanyak istirahat dan minum cairan;
- Konsumsi makanan sehat dan mengandung nutrisi yang seimbang;
- Hindari mengenakan pakaian dan bra yang terlalu ketat; serta
- Pijat payudara untuk melancarkan penyumbatan, terutama dengan memijat area benjolan atau yang terasa nyeri. Pemijatan dilakukan perlahan ke arah puting untuk melancarkan aliran.
Selain itu, beberapa hal di bawah ini juga perlu Mama perhatikan, antara lain :
- Mulai menyusui dengan payudara yang mengalami pembengkakan;
- Pastikan posisi mulut bayi benar dan bayi dapat menyedot ASI dengan baik;
- Lakukan aktivitas menyusui secara teratur setiap 2 jam sekali dengan posisi yang berbeda-beda; dan
- Perah ASI dari payudara menggunakan pompa ASI atau tangan saat payudara terasa penuh.
Konsultasi dengan Dokter
Meski hal ini biasa terjadi, Mama tetap perlu waspada. Mastitis pada Ibu menyusui jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan payudara bernanah.
Bila beberapa cara di atas tidak mampu mengurangi gejala mastitis, maka sebaiknya Mama segera konsultasi dengan dokter, ya. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan antibiotik untuk mengatasi bakteri penyebab mastitis dan obat pereda nyeri agar proses menyusui tetap nyaman.
Gimana, Ma? Sudah terjawab, ya, kegalauan tentang mastitis. Ternyata memang dianjurkan tetap menyusui meski Mama terkena mastitis. Ini juga jadi salah satu upaya penyembuhan yang efektif.
Dapatkan juga Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Epidemiologi Mastitis. URL: https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/mastitis/epidemiologi (diakses 23/09/2023)
2. Mastitis, Kendala para Ibu Menyusui. URL: https://www.alodokter.com/mastitis-kendala-para-ibu-menyusui (diakses 23/09/2023)
3. Breast Infection. URL: https://www.webmd.com/women/breast-infection (diakses 23/09/2023)
4. Mastitis. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mastitis/symptoms-causes/syc-20374829 (diakses 23/09/2023)