fbpx

Berawal dari pengalaman Agnes Widjaja yang pernah mengalami kegagalan dalam menyusui anak pertamanya, cerita perjalanan MamaBear dimulai. Waktu itu, Agnes mengira bahwa menyusui adalah hal yang sangat mudah, hanya perlu menempelkan bayi dekat ke payudara, lalu bayi akan menyusu dengan sendirinya. Nyatanya, menyusui tidak semudah itu. Ada proses latihan dan melalui banyak drama karena seorang ibu baru saja belajar tentang menyusui dan bayinya belajar tentang menyusu.

Dari kegagalan ini, Agnes ingin agar ibu menyusui lainnya tidak mengalami hal yang sama seperti dirinya. Dengan latar belakang pendidikan di Food Technology & Nutrition di RMIT University of Melbourne, Australia, Agnes mengembangkan Teh Pelancar ASI MamaBear yang berhasil membantu ribuan Ibu menyusui dalam mengatasi masalah menyusuinya.

Tak hanya itu, Agnes juga membersamai setiap Mama yang menemukan kendala dalam menyusui dan membuat mereka tidak merasa sendiri dalam menjalani ini. Produk-produk MamBear berikutnya pun lahir, seperti Kukis Almond Oat, Zoya Mix dan Almon Mix, yang semuanya diperkaya superfood yang bermanfaat melancarkan ASI, serta nutrisi makro & mikro yang bantu mencukupi kebutuhan nutrisi Ibu menyusui sekaligus meningkatkan nutrisi ASI. 

Begitu besar keinginan dan harapan MamaBear agar setiap Mama mampu dan berdaya menyusui bayinya. Bukan tanpa sebab, melainkan karena keistimewaan menyusui itu sendiri bagi Mama dan bayi.

Menyusui memenuhi 3 kebutuhan dasar seorang bayi, yaitu kebutuhan akan nutrisi, kebutuhan akan rasa aman dekat dengan Mama, dan kehangatan dalam dekapan Mama. Menyusui mengisi relung jiwa si kecil, dimana kebutuhan-kebutuhan ini membantunya membentuk karakter dan kesiapan dirinya saat tumbuh dewasa.

Menyusui penuh kASIh merupakan hal yang paling utama dalam perjalanan indah ini. Karena menyusui bukanlah tentang ASI kental atau ASI encer, ASI banyak atau ASI sedikit, melainkan tentang bagaimana memenuhi kebutuhan dasar si kecil sebagai bekal pondasi kehidupannya.

#menyusuipenuhkasih bersama MamaBear ❤️

Writer: Mega Pratidina