“Aduuhh, payudaraku kok nyeri?”
“Payudara bengkak setelah melahirkan normal ngga ya?”
Siapa Mama yang lagi bingung karena mengalami payudara bengkak setelah melahirkan? Penasaran apa penyebab dan cara mengatasinya? Yuk, simak informasinya secara lengkap pada artikel MamaBear kali ini!
Payudara Bengkak setelah Melahirkan
Pembengkakan payudara adalah suatu kondisi ketika payudara Mama terasa nyeri, membesar, dan bertekstur lunak karena banyak terisi dengan Air Susu Ibu (ASI). Payudara bengkak setelah melahirkan terjadi karena meningkatnya produksi ASI dan pasokan aliran darah menuju area payudara. Suplai darah dapat membantu tubuh memproduksi ASI bagi bayi. Namun di sisi lain, dapat pula menjadi penyebab terjadinya pembengkakan payudara yang cukup parah. Mama dapat tetap tenang karena permasalahan payudara bengkak setelah melahirkan ini hanya terjadi sementara dan tidak bertahan lama karena akan mereda ketika Mama sudah tidak lagi memproduksi ASI.
Berapa Lama Payudara Bengkak setelah Melahirkan?
Waktu terjadinya payudara bengkak setelah melahirkan dapat berbeda-beda pada setiap Mama. Namun, dilansir dari Cleveland Clinic, hal ini biasanya terjadi mulai 3-5 hari pasca melahirkan. Jika Mama menjalani persalinan caesar, payudara bengkak setelah melahirkan berpotensi untuk mulai terjadi lebih lambat. Tidak ada durasi waktu yang pasti berapa lama payudara bengkak setelah melahirkan ini terjadi. Namun, biasanya kondisi paling parah terjadi tepat setelah melahirkan. Pada umumnya, kebanyakan Mama mengalami pembengkakan payudara selama 10 hari, tapi rasa nyerinya dapat bertahan berminggu-minggu. Tingkat keparahan pada kondisi payudara bengkak ini juga bervariasi, ada yang sangat parah hingga kesulitan bergerak, ada pula yang sangat ringan hingga tidak banyak merasakan efek sampingnya.
Apa Penyebab Payudara Bengkak setelah Melahirkan?
Dilansir dari Healthline, payudara bengkak setelah melahirkan disebabkan karena meningkatnya aliran darah menuju payudara setelah proses persalinan. Peningkatan aliran darah ini berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI, tapi sayangnya juga dapat mengakibatkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada payudara Mama.
Pada umumnya, ASI baru diproduksi setelah 3-5 hari pasca persalinan, sedangkan payudara bengkak setelah melahirkan ini terjadi pertama kali dalam kurun waktu 1-2 minggu pasca persalinan. Pembengkakan payudara ini juga dapat terus terjadi selama Mama terus menyusui Si Kecil.
Terdapat beberapa hal dan kondisi tertentu yang juga berpotensi menyebabkan payudara bengkak setelah melahirkan, antara lain:
- Transisi dari kolostrum menjadi ASI;
- Jadwal menyusui yang tidak teratur;
- Melewatkan sesi menyusui;
- Melewatkan sesi memerah ASI;
- Bayi kesulitan melakukan pelekatan menyusui yang tepat;
- Menyapih bayi lebih awal;
- Bayi mulai MPASI;
- Penggunaan susu formula;
- Oversupply ASI.
Tanda-Tanda Payudara Bengkak setelah Melahirkan
Setiap Mama mengalami tanda-tanda payudara bengkak setelah melahirkan yang berbeda-beda. Pembengkakan payudara dapat terjadi pada satu sisi atau bahkan dua sisi payudara sekaligus. Berikut ini adalah beberapa tanda payudara bengkak setelah melahirkan yang mungkin Mama alami:
- Payudara berukuran lebih besar dan penuh dari biasanya;
- Terasa nyeri dan sakit;
- Keras dan kaku;
- Sensitif terhadap sentuhan;
- Terasa ada benjolan;
- Puting payudara datar dan keras;
- Demam rendah;
- Pembuluh darah di bawah payudara lebih terlihat karena kulit mengencang;
- Pembengkakan dapat menjalar ke bagian ketiak dan dada karena jaringan payudara memanjang ke area tersebut.
Apabila Mama mengalami demam rendah dan suhunya semakin meningkat dalam beberapa hari, segera periksakan ke dokter untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan Mama. Peningkatan suhu tubuh ini berpotensi menjadi gejala terjadinya infeksi. Adanya infeksi pada payudara perlu ditangani secepatnya sebelum menjadi masalah yang lebih besar, misalnya terjadi mastitis.
Mastitis merupakan infeksi yang menyebabkan inflamasi pada jaringan payudara. Kondisi ini biasanya terjadi akibat ASI yang tertimbun dalam payudara karena tidak dikeluarkan secara rutin. Apabila mastitis dibiarkan terjadi tanpa penanganan lebih lanjut, maka akan menyebabkan penimbunan cairan pada kelenjar susu yang tersumbat.. .
Pencegahan Payudara Bengkak setelah Melahirkan
Sesaat setelah Mama melahirkan, tubuh masih butuh waktu untuk menyesuaikan dan mengatur produksi ASI dengan tepat sehingga bisa saja Mama masih mengalami oversupply ASI. Hal ini menyebabkan kondisi payudara bengkak setelah melahirkan tidak dapat benar-benar dicegah. Tapi, secara umum, ada beberapa solusi untuk mencegah payudara bengkak setelah melahirkan:
1. Melakukan sesi menyusui dan memerah ASI secara rutin
Tubuh Mama memproduksi ASI secara rutin dan teratur sesuai sinyal permintaan ASI. Mama sebaiknya menyusui Si Kecil setiap 1-3 jam sekali. Apabila tidak sedang menyusui secara langsung, Mama tetap perlu memerah atau memompa ASI pada sesi menyusui yang terlewat.
2. Mengeluarkan sedikit sisa ASI dari payudara
Mama dapat memerah sedikit ASI untuk meredakan tekanan yang dirasakan pada payudara. Usahakan untuk memerah ASI secukupnya karena apabila berlebihan, maka bisa jadi tubuh akan memproduksi ASI lebih banyak.
3. Kompres payudara dengan ice pack
Mengompres payudara dengan ice pack bertujuan untuk meredakan inflamasi yang terjadi pada jaringan payudara. Ice pack yang dingin dapat memberhentikan sinyal produksi ASI pada payudara.
4. Menunda menyapih
Biarkan Si Kecil menyusu semaunya pada Mama, usahakan untuk terus memberikan suplai ASI pada bayi minimal hingga usianya dua tahun. Apabila Mama terlalu cepat menyapih bayi, bisa saja Mama malah mengalami oversupply ASI. Jika sudah waktunya, kurangi frekuensi pemberian ASI secara perlahan agar tubuh Mama dapat menyesuaikan kebutuhan produksi ASI.
Cara Mengatasi Payudara Bengkak setelah melahirkan
Mengatasi payudara bengkak setelah melahirkan dapat dilakukan dengan cara memerah atau memompa ASI secukupnya hingga payudara terasa lebih lembek dan rileks. Usahakan untuk tidak memerah ASI terlalu banyak karena bisa jadi tubuh malah mendapatkan sinyal untuk memproduksi ASI lebih banyak lagi. Selalu ingat bahwa ASI selalu diproduksi untuk memenuhi permintaan (proses supply-demand).
Ketika bayi tidur lebih lama di malam hari, kesempatan Mama untuk mengeluarkan ASI dari payudara juga akan berkurang sehingga dapat menyebabkan penimbunan ASI dalam payudara dan membuatnya terasa keras. Hal ini dapat menyebabkan Mama kesulitan untuk tidur dengan tenang pada malam hari. Oleh karena itu, Mama disarankan untuk memerah ASI secukupnya agar menjadi rileks dan dapat kembali tidur.
Mengompres payudara juga dapat menjadi solusi tepat untuk mengatasi payudara bengkak setelah melahirkan. Kompres dengan air hangat berfungsi untuk menstimulasi keluarnya ASI, sedangkan kompres es batu akan meredakan rasa sakit dan bengkak pada payudara. Selain itu, Mama juga dapat melakukan pijatan pada payudara ketika sedang menyusui Si Kecil.
Jadi, payudara bengkak setelah melahirkan adalah hal yang wajar kok, Mama…. Semoga informasi dari artikel ini dapat membantu Mama meredakan rasa nyeri dan tidak nyaman akibat pembengkakan pada payudara yaa!
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
(Writer: Khoirunnisa Purwamita B.)
Sources:
Breast Engorgement: Causes, Complications & Treatment.- Cleveland Clinic
Breast Engorgement: Causes and Tips for Relief – Healthline