Mungkin Mama sedang bertanya-tanya kenapa haid tidak juga datang setelah melahirkan, padahal sudah beberapa bulan berlalu. Percayalah Ma, Mama tidak sendirian! Banyak ibu menyusui yang mengalami hal serupa. Artikel ini akan membahas penyebab terlambat datang bulan bagi ibu menyusui, apakah kondisi ini berbahaya, dan cara-cara alami untuk melancarkan haid yang aman bagi Mama yang sedang menyusui. Yuk, kita bahas bersama!
Kenapa Ibu Menyusui Terlambat Datang Bulan?
Setelah melahirkan, perubahan hormonal dalam tubuh Mama dapat memengaruhi siklus menstruasi. Salah satu penyebab utama terlambat haid saat menyusui adalah hormon prolaktin—hormon yang memproduksi ASI. Prolaktin bisa menghambat pelepasan hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi, sehingga menstruasi tertunda atau bahkan tidak datang sama sekali.
Haid yang terlambat saat menyusui dikenal dengan istilah amenore laktasi. Kondisi ini merupakan hal yang normal dan sering dialami oleh ibu menyusui, terutama jika Mama menyusui secara eksklusif.
Apakah Terlambat Haid Saat Menyusui Berbahaya?
Tenang, Mama. Terlambat datang bulan saat menyusui tidak berbahaya. Sebaliknya, ini adalah respons alami tubuh terhadap menyusui. Bahkan, amenore laktasi dapat berfungsi sebagai kontrasepsi alami selama beberapa bulan pertama setelah melahirkan, meskipun bukan cara yang 100% efektif untuk mencegah kehamilan.
Baca Juga: Fungsi Oksitosin dalam Proses Menyusui
Namun, jika Mama merasa ada keluhan lain yang mengganggu seperti pendarahan yang tidak normal, sakit perut hebat, atau gejala lainnya, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Ciri-Ciri Telat Haid Bagi Ibu Menyusui
Terlambat haid saat menyusui bisa terasa berbeda dari telat haid biasa. Beberapa ciri yang mungkin Mama alami antara lain:
- Tidak ada menstruasi selama beberapa bulan setelah melahirkan, terutama jika Mama menyusui eksklusif.
- Siklus menstruasi yang tidak teratur ketika haid pertama kali kembali.
- Mual ringan atau perubahan mood yang bisa mengingatkan Mama pada gejala PMS, meskipun haid belum datang.
- Produksi ASI tetap lancar, yang menandakan bahwa hormon prolaktin masih aktif bekerja.
Kapan Menstruasi Biasanya Kembali Saat Menyusui?
Kapan haid kembali saat menyusui bisa berbeda-beda pada setiap Mama. Biasanya, haid akan kembali antara 6 hingga 12 bulan setelah melahirkan, terutama jika Mama mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) atau mengurangi frekuensi menyusui.
Jika Mama menyusui secara eksklusif tanpa MPASI, haid bisa datang lebih lama. Sebaliknya, jika Mama lebih jarang menyusui atau memberikan susu formula, haid bisa kembali lebih cepat.
Cara Mengatasi Telat Haid Saat Menyusui
Jika Mama merasa khawatir atau ingin siklus haid kembali lebih cepat, ada beberapa cara yang bisa Mama coba:
- Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap. Menyusui secara eksklusif dapat menunda kembalinya menstruasi, jadi mengurangi frekuensi menyusui dapat membantu menormalkan kembali siklus haid.
- Berikan MPASI kepada bayi mulai usia 6 bulan untuk mengurangi ketergantungan bayi pada ASI.
- Konsultasikan dengan dokter jika Mama merasa ada masalah lain yang menyebabkan telat haid.
Obat Alami Pelancar Haid untuk Ibu Menyusui
Jika Mama ingin menggunakan obat alami yang aman untuk memperlancar haid, berikut beberapa pilihan yang bisa dicoba:
1. Jahe
Jahe terkenal sebagai bahan alami yang dapat membantu melancarkan menstruasi. Mama bisa membuat teh jahe hangat untuk diminum setiap hari. Selain itu, jahe juga baik untuk kesehatan pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Kayu Manis
Kayu manis memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat merangsang aliran darah, termasuk di area reproduksi. Cobalah menambahkan kayu manis ke dalam makanan atau minuman Mama, seperti teh atau oatmeal.
3. Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin, yang dapat membantu mengatur siklus menstruasi. Mama bisa mengonsumsi kunyit sebagai bumbu masakan atau mencampurnya dalam minuman seperti jamu kunyit asam.
4. Pijat Perut Ringan
Pijat perut dengan gerakan memutar dapat membantu merangsang aliran darah di sekitar rahim, yang dapat memperlancar menstruasi. Mama bisa melakukannya sendiri di rumah menggunakan minyak kelapa atau minyak esensial.
Obat Pelancar Haid yang Aman untuk Ibu Menyusui
Jika Mama memilih obat pelancar haid yang dijual di pasaran, pastikan untuk memilih yang aman untuk ibu menyusui. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat pelancar haid, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Dokter bisa memberikan rekomendasi obat yang sesuai dan aman bagi Mama serta si kecil.
Beberapa obat yang mungkin direkomendasikan adalah obat-obatan herbal atau suplementasi vitamin, seperti vitamin B6, yang bisa membantu mengatur hormon.
Baca Juga: Ibu Menyusui Jangan Sampai Kekurangan Kalsium! Simak Tanda-tanda, Dampak dan Cara Mengatasinya
Tips untuk Mama
- Santai dan Hindari Stres: Stres bisa memengaruhi hormon tubuh dan memperlambat kembalinya menstruasi. Cobalah rileks dengan melakukan aktivitas yang Mama nikmati, seperti berjalan santai, meditasi, atau mendengarkan musik.
- Jaga Pola Makan Seimbang: Nutrisi yang baik membantu menjaga keseimbangan hormon. Konsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Berolahraga Secara Teratur: Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga bisa membantu melancarkan peredaran darah dan membantu mengatur hormon.
Menyusui Langsung Tetap Penting
Meskipun Mama mungkin merasa telat haid mengganggu, tetaplah memprioritaskan menyusui langsung saat Mama bersama bayi. Menyusui tidak hanya penting untuk nutrisi bayi, tetapi juga memperkuat ikatan antara Mama dan si kecil. Ingat, hormon prolaktin yang menyebabkan terlambat haid juga memiliki manfaat luar biasa dalam memproduksi ASI berkualitas tinggi bagi bayi.
Penutup
Mama, telat haid saat menyusui adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Tubuh Mama sedang beradaptasi untuk memberikan yang terbaik bagi si kecil. Jika Mama merasa perlu mempercepat kembalinya haid, cobalah beberapa cara alami yang sudah dijelaskan di atas.
Sumber:
American Academy of Family Physicians. (2022). Lactation Amenorrhea: What to Expect. FamilyDoctor.org. https://familydoctor.org