Stres dan kelelahan fisik saat mengurus bayi baru lahir dapat memicu postpartum depression atau depresi pasca persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Mama berpeluang 5,8 kali untuk mengalami postpartum depression.
Supaya Mama lebih aware dengan kondisi tersebut, simak penjelasan lebih lengkap tentang postpartum depression berikut ini, Yuk!
Pengertian Postpartum Depression
Dilansir dari Hello Sehat, postpartum depression adalah masalah kesehatan mental setelah melahirkan yang berpengaruh pada perilaku dan kesehatan fisik Mama. Kondisi ini juga bisa berpengaruh pada kemampuan Mama merawat si Kecil.
Maka dari itu, Mama dianjurkan untuk hidup sehat dengan istirahat yang cukup, mengelola stres dengan baik, memiliki aktivitas yang bermanfaat, bersosialisasi dengan orang-orang yang positif, dan tetap menyediakan waktu bagi diri sendiri untuk mencegah terjadinya postpartum depression.
Faktor yang Mempengaruhi Postpartum Depression
Perlu Mama ketahui, kemunculan postpartum depression dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
1. Perubahan fisik
Setelah persalinan, terdapat perubahan hormon yang sangat besar dalam tubuh wanita terutama hormon estrogen dan progesteron
Selain itu, hormon yang diproduksi oleh tiroid juga mengalami perubahan sebagai akibat penyesuaian dari perubahan tersebut. Hormon tiroid ini berperan dalam memberikan perubahan mood setelah melahirkan.
2. Permasalahan psikis
Memiliki bayi terutama untuk yang pertama kalinya sering menyebabkan Mama menjadi cemas dan tidak percaya diri dengan kemampuannya merawat bayi baru lahir. Perasaan seperti ini yang berkepanjangan dapat menyebabkan Mama mengalami depresi.
Selain itu, adaptasi dengan anggota keluarga baru ini, serta momen-momen awal belajar menyusui juga bukan termasuk hal yang mudah. Sehingga memperbesar kemungkinan stres, kurangnya rasa percaya diri Mama, dan berujung pada postpartum depression.
Baca juga: Stres pada Busui, 5 Hal Ini Bisa Jadi Pemicunya
Gejala Postpartum Depression
Ada beberapa gejala yang menandakan adanya postpartum depression, antara lain:
- Kesulitan tidur
- Perubahan nafsu makan
- Merasa bersalah
- Kecemasan
- Kesulitan dalam merawat bayi
- Menangis yang tidak terkontrol untuk jangka waktu yang lama dan tanpa sebab yang jelas
- Penurunan konsentrasi
- Pemikiran untuk melukai diri sendiri atau bayi
Cara Mengatasi Postpartum Depression
Penanganan dapat dilakukan melalui psikoterapi atau menggunakan obat-obatan, atau bahkan keduanya.
1. Psikoterapi
Terapi ini melatih cara pikiran, perasaan, dan perilaku bekerja sama dalam diri seseorang. Terapi ini juga melatih kemampuan penting, seperti menyelesaikan masalah, berpikir realistis, menangani stres, relaksasi, cara mengelola hubungan dengan orang lain dan mendorong seseorang untuk mampu beradaptasi dengan peran barunya (dalam hal ini sebagai orang tua baru).
2. Obat antidepresan
Obat-obatan antidepresan dapat diberikan oleh dokter jika dibutuhkan. Meskipun dapat masuk dalam ASI, obat antidepresan kebanyakan tidak menimbulkan efek samping bagi si kecil, kok, Ma.
3. Dukungan dari lingkungan sekitar
Support dari orang sekitar atau dari orang lain dengan keluhan serupa melalui support group akan sangat membantu Mama mengatasi rasa depresinya. Utamanya dukungan dari orang terdekat seperti Papa, orang tua dan atau mertua.
Apabila Mama kelelahan mengurus si Kecil, mintalah bantuan pada orang terdekat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah atau menemani si Kecil.
Temui dokter atau psikolog jika Mama merasa mengalami gejala depresi pasca persalinan. Semakin cepat ditangani, semakin cepat pula Mama kembali bahagia. Be strong, hang in there, Ma… Ini tidak menjadikan Mama sebagai Ibu yang buruk.
Baca juga: Bentuk Dukungan Busui dalam Membantu Proses Menyusui
Mama yang bahagia, membesarkan anak-anak yang bahagia juga. Perjalanan menjadi Ibu memang tidak mulus, namun yakinlah bahwa cinta Mama berarti besar bagi si Kecil. Semangat terus menjalani peran ini, Ma.
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Arimurti et al. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Depresi Postpartum di Kabupaten Bogor Tahun 2019. Muhammadiyah Public Health Journal.4(2), 29-37. 2020;4(2):29–37. URL: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ/article/download/7019/4509 (diakses 05/10/2023)
2. Ghaedrahmati M, Kazemi A, Kheirabadi G, Ebrahimi A, Bahrami M. Postpartum depression risk factors: A narrative review. J. Educ. Health Promot. 2017;6:60. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28852652 (diakses 05/10/2023)
3. Mengenal Depresi Postpartum, Masalah Mental yang Lebih Parah Dari Baby Blues. URL: https://hellosehat.com/kehamilan/perawatan-ibu/kesehatan-mental-ibu/mengenal-gejala-depresi-postpartum-usai-melahirkan/ (diakses 05/10/2023)