Kesehatan kulit wajah memang penting untuk dijaga, terutama ketika kita hamil. Memilih produk skincare saat hamil ternyata memerlukan perhatian khusus, karena ada beberapa kandungan skincare yang mempengaruhi kondisi janin di dalam kandungan.
Pengaplikasian produk skincare pada kulit bisa terserap ke dalam aliran darah, dan bisa saja menembus plasenta.
Padahal, plasenta merupakan salah satu organ penting penyuplai oksigen juga nutrisi bagi janin selama kehamilan.
Mama bisa memakai skincare saat hamil agar kulit wajah tetap glowing. Mengingat masa kehamilan & kesehatan janin, pastikan kalau produk skincare yang Mama pakai bebas dari lima kandungan berbahaya ini, ya. Apa saja? Cari tahu, yuk!
Kandungan Skincare yang Berbahaya bagi Bumil
1. Retinoid
Retinoid biasanya terkandung dalam produk sabun cuci muka, toner, maupun pelembab wajah. Senyawa kimia turunan vitamin A ini sebaiknya dihindari pemakaiannya saat hamil karena bisa memicu risiko bayi mengalami cacat lahir.
2. Salicylic Acid
Salicylic Acid atau asam salisilat juga berbahaya bagi ibu hamil. Hasil riset yang dilakukan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists, menyatakan penggunaan asam salisilat pada produk skincare adalah maksimal sebesar 2% untuk ibu hamil.
Penggunaan asam salisilat dengan dosis tinggi dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur hingga risiko bayi cacat lahir.
3. Hydroquinone
Kandungan hydroquinone pada skincare bisa membantu Mama mendapatkan kulit wajah yang cerah dan bebas kusam.
Sampai sekarang, hydroquinone masih banyak digunakan untuk menghilangkan melasma/ flek pada wajah.
Sayangnya, senyawa ini cukup berbahaya jika digunakan saat hamil. Penyerapan hydroquinone yang sangat cepat oleh tubuh menjadi salah satu alasan kandungan ini perlu dihindari guna mencegah hal-hal yang membahayakan kondisi janin di dalam kandungan.
4. Phthalate
Satu lagi kandungan skincare yang harus dihindari saat hamil, yaitu phthalate. Senyawa kimia yang satu ini terbukti bisa mengganggu sistem endokrin dan memicu gangguan hormon.
Hal ini sudah dikemukakan oleh tim peneliti dari American Academy of Pediatrics, melalui sejumlah studi pada hewan.
5. Formaldehyde
Formaldehyde saat ini sudah jarang digunakan di dalam produk kecantikan, sebab diketahui merupakan karsinogen yang menurut Centers for Disease Control and Prevention, bisa meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan.
Namun, masih ada produsen yang menggunakan senyawa ini dalam dosis kecil. Oleh karenanya, Mama perlu mengecek kembali daftar bahan yang terdapat pada skincare yang digunakan saat hamil.
Selama kehamilan, sangat penting untuk lebih teliti menyeleksi skincare ibu hamil yang digunakan. Demi kesehatan dan keselamatan janin di dalam kandungan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sehingga Mama bisa menggunakan skincare yang lebih aman selama masa kehamilan.
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
Pregnancy-Safe Skin Care: What to Use and What to Avoid
Safe skin care during pregnancy | BabyCenter