fbpx

Mama mungkin pernah melihat si Kecil tiba-tiba terbangun saat tidur di malam hari? Ini kemungkinan si Kecil sedang mengalami sleep regression. Meski tergolong normal, sleep regression bisa membuat bayi menjadi lebih rewel, lho. Yuk, kenali selengkapnya tentang sleep regression pada bayi.

Apa itu Sleep Regression pada Bayi?

Sleep regression pada bayi adalah periode ketika seorang bayi yang sebelumnya memiliki pola tidur yang baik tiba-tiba mengalami kesulitan untuk tidur.

Setiap bayi berbeda, dan perubahan tidur pada bayi dapat bervariasi dalam waktu, durasi, dan frekuensi. Tetapi, regresi tidur biasanya terjadi sekitar usia 4, 6, 8, 12, dan 24 bulan.

Tanda-Tanda Sleep Regression pada Bayi

Inilah beberapa tanda-tanda sleep regression yang terjadi pada bayi, antara lain:

  • Perubahan dalam rutinitas tidur siang
  • Bangun lebih sering di malam hari
  • tidur gelisah
  • kesulitan tidur kembali

Baca juga: Tanpa Rewel, Ini Posisi Tidur Bayi yang Nyaman saat Pilek

Penyebab Sleep regression pada Bayi

Sleep regression pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab yang umum meliputi:

  • Perkembangan otak. Pada beberapa tahap perkembangan, otak bayi berkembang pesat, termasuk pembelajaran dan penyesuaian diri dengan lingkungan baru. Ini bisa mengganggu pola tidur normal.
  • Lonjakan pertumbuhan. Saat mengalami lonjakan pertumbuhan, bayi mungkin memerlukan lebih banyak makanan dan merasa lapar pada malam hari, sehingga menyebabkan mereka bangun lebih sering.
  • Tumbuh gigi. Proses tumbuh gigi bisa sangat tidak nyaman bagi bayi, sehingga dapat menimbulkan gangguan tidur. Gusi yang sakit dapat membuat bayi terbangun pada malam hari.
  • Ketergantungan pada pengasuhan. Bayi mungkin menjadi lebih tergantung pada kenyamanan atau bantuan orangtua untuk tertidur. Ketika terbangun pada malam hari, mereka mungkin memerlukan bantuan untuk kembali tidur.
  • Perubahan lingkungan. Perubahan dalam rutinitas atau lingkungan tidur, seperti bepergian atau berpindah tempat tidur, bisa membuat bayi kesulitan untuk tidur.
  • Tahap perkembangan. Saat mencapai tahap perkembangan baru, seperti belajar merangkak atau berjalan sendiri, bayi mungkin memiliki terlalu banyak energi, sehingga sulit untuk tidur.
  • Kondisi kesehatan. Kondisi medis seperti pilek, flu, kolik, atau gangguan pencernaan dapat mengganggu tidur bayi.
  • Perubahan dalam kebutuhan tidur. Seiring dengan pertumbuhan, kebutuhan tidur bayi juga berubah. Bayi mungkin tidak lagi membutuhkan tidur siang sepanjang hari atau mungkin mulai tidur lebih awal pada malam hari.

Baca juga: Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh

Tips Mengatasi Sleep Regression pada Bayi

Inilah beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi sleep regression pada bayi, yaitu:

1. Membuat jadwal tidur bayi yang teratur

Hal pertama yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi sleep regression adalah dengan membuat jadwal tidur yang teratur untuk si Kecil, sehingga ia terbiasa untuk tidur tepat waktu.

Jadi, mulai sekarang, cobalah atur jadwal tidur bayi dan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan sebelum tidur, misalnya mandi, minum susu, dan membaca dongeng.

2. Mengajak si Kecil beraktivitas di siang hari

Mama bisa memberikan cukup stimulasi dan melakukan aktivitas selama siang hari. Penting untuk mengenali tanda-tanda kebosanan atau kecemasan dan memberikan aktivitas yang sesuai untuk menghindari overstimulasi pada bayi dan kelelahan yang berlebihan.

3. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman

Pastikan kamar tidur bayi dalam kondisi yang nyaman, gelap, dan tenang. Gunakan pencahayaan redup atau putar musik yang menenangkan jika diperlukan. Kondisi ini bisa mendorong tidur yang lebih baik.

Di pagi hari saat waktunya bangun, pastikan ruangan penuh dengan sinar matahari alami. Cahaya membantu memberi sinyal pada otak tentang siklus tidur-bangun.

4. Jaga kesehatan fisik bayi

Pastikan bayi tidak mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik yang mungkin mengganggu tidur mereka. Mama juga bisa memeriksa apakah bayi mengalami tumbuh gigi atau mungkin gangguan pencernaan, kemudian berikan perawatan yang sesuai.

5. Berikan kebutuhan kasih sayang dan perhatian

Selama periode sleep regression, bayi mungkin membutuhkan lebih banyak perhatian dan kasih sayang dari Mama. Mama bisa memberikan sentuhan lembut, berbisik, atau menggendong bayi untuk membantu mereka merasa tenang dan aman.

6. Berkonsultasi dengan dokter anak

Jika bayi mengalami kesulitan tidur dalam jangka waktu yang lama atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan. Sebaiknya segera lakukan konsultasi kepada dokter anak untuk mendapatkan saran dan bantuan tambahan.

Itulah tadi penjelasan mengenai sleep regression pada bayi. Semoga bisa memberikan Mama informasi yang dibutuhkan, ya!

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

1. Signs of sleep regression in babies and how to manage. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/sleep-regression-stages (diakses pada 29/4/2024)

2. Infant Sleep Regression: What Parents Need To Know. URL: https://health.clevelandclinic.org/the-4-month-sleep-regression-what-parents-need-to-know (diakses pada 29/4/2024)

3. Your Guide to Managing the 4-Month Sleep Regression. URL: https://www.healthline.com/health/parenting/4-month-sleep-regression (diakses pada 29/4/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *