fbpx

Speech delay atau keterlambatan berbicara biasanya terjadi pada anak berusia 3-16 tahun. Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh National Centre for Biotechnology Information dijelaskan bahwa kemungkinan gangguan tersebut berkisar antara 1%-32% pada populasi normal.

Artinya, siapa saja bisa mengalami keterlambatan bicara sehingga Mama perlu mengetahui faktanya dengan benar.

Apa Itu Speech Delay?

Speech delay merupakan salah satu jenis gangguan komunikasi. Gejala umum yang menjadi pertanda si kecil mengalami telat bicara adalah ketika ia memiliki pengucapan atau artikulasi yang buruk.

Selain itu, si kecil juga kesulitan dalam menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat utuh. Tentu saja, kondisi ini pun bisa membuat si kecil sulit mengikuti instruksi.

Faktor Apa Saja yang Memicu Speech Delay?

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang bisa memicu si kecil telat bicara. Antara lain, adanya gangguan mulut seperti bibir sumbing atau ketika ia memiliki lipatan di bawah lidah (frenulum).

Di samping itu, minimnya interaksi Mama dengan si kecil juga bisa menjadi faktor penyebab si kecil mengalami keterlambatan bicara, loh.

Ini dikarenakan kurangnya stimulus yang diberikan oleh lingkungan, sehingga kosakata yang dimiliki si kecil pun terbatas. Nah, yuk sering-sering ajak si kecil mengobrol, Mam.

Baca juga: Trik Si Kecil Cepat Mengoceh, Yuk Ikuti Langkah ini, Ma!

Kapan Si Kecil Dianggap Mengalami Keterlambatan Bicara?

Secara umum anak berusia dua tahun bisa mengucapkan setidaknya 50 kata dan berbicara dalam dua atau tiga kalimat.

Saat menginjak usia tiga tahun, kemampuan bicara si kecil meningkat hingga 1.000 kata dan berbicara dalam tiga sampai empat kalimat.

Akan tetapi, jika anak belum bisa memiliki kemampuan tersebut sebaiknya Mama mulai mewaspadai kemungkinan si kecil mengalami speech delay.

Lantas, Gimana Cara Penanganannya?

Untuk menangani si kecil yang mengalami speech delay, Mama bisa sering-sering melakukan interaksi dengannya.

Mengajak si kecil mengobrol, membacakan buku cerita, memberi respon terhadap ocehan si kecil, maupun menjawab pertanyaan-pertanyaan si kecil.

Semakin baik interaksi yang terjalin antara Mama dan si kecil, maka semakin cepat pula gangguan bicara ini ditangani.

Sebaiknya, kurangi penggunaan televisi dan gadget sehingga si kecil lebih bisa berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Setiap anak memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda-beda, tapi terkadang speech delay bisa menandakan masalah lain, seperti gangguan pendengaran atau keterlambatan perkembangan lainnya.

Oleh karenanya, Mama perlu waspada ketika si kecil memiliki tanda-tanda speech delay seperti yang sudah dijelaskan tadi.

Bila perlu, konsultasikan dengan ahli untuk mencegah dan menangani si kecil yang lambat berbicara ya, Mam.

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

How to investigate and manage the child who is slow to speak – PMC

Speech Delay at 3 Years Old: What’s Normal, What Should Be Evaluated

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *