fbpx

Mama tentu menginginkan Si Kecil tumbuh cerdas dan aktif. Kualitas Si Kecil dapat dinilai dari proses tumbuh kembangnya.

Proses tumbuh kembang yang baik dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan otak sedari dini. Setelah kelahiran Si Kecil, kegiatan otaknya tergantung pada kegiatan sel saraf dan cabang-cabangnya.

Agar pertumbuhan dan perkembangan otak optimal perlu adanya rangsangan atau stimulasi yang diberikan sejak dini. Semakin banyak stimulasi yang diberikan, maka otak Si Kecil akan semakin berkembang.

Mengutip dari News Medical, bayi membutuhkan stimulasi sensorik pada waktu yang tepat untuk menghindari risiko keterlambatan perkembangan kognitif.

Stimulasi indra pada Si Kecil, seperti peraba, penglihatan, pendengaran, perasa, dan penciuman termasuk ke dalam stimulasi sensorik yang dibutuhkan sedini mungkin.

Si Kecil menggunakan panca indra mereka untuk menerima informasi, mencari kenyamanan, dan bereaksi terhadap lingkungkan mereka.

Dengan begitu, penting untuk Mama memperkuat stimulasi indra Si Kecil dengan berbagai cara, salah satunya melalui aktivitas menyusui.

Wah.. menyusui ternyata bisa memperkuat stimulasi indra? Betul sekali, Mam! Yuk, baca artikel ini dengan seksama!

Menyusui sebagai Stimulasi Indra

Menyusui selain memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil dan memperkuat kekebalan tubuhnya, ternyata aktivitas itu juga dapat meningkatkan kecerdasaan emosional.

Selain itu, memungkinkan Mama untuk merangsang panca indra di berbagai bidang perkembangan, meliputi perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan fisik, dan perkembangan sosial-emosional.

Aktivitas menyusui sangat penting untuk mendorong interaksi “timbal balik” antara Mama dan Si Kecil. Saat menyusu, Si Kecil secara alami berinteraksi dengan melihat wajah Mama, mengoceh, menggerakkan tubuhnya, dan membuat ekspresi.

Nah, dari sinilah Mama dapat merespon Si Kecil dengan suara, sentuhan, senyuman, atau pelukan. Interaksi responsif ini sangat penting untuk pembelajaran dan perkembangan awal Si Kecil karena akan membantu otak menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan bagi perkembangannya.

7 Stimulasi Indra Si Kecil

1. Stimulasi Indra Penglihatan

Si Kecil yang baru lahir hanya dapat melihat sejauh 8-12 inci, atau sekitar 25-30 cm, itu pun masih buram dan hitam putih.

Warna areola Mama yang gelap dan melebar ternyata bisa membantu Si Kecil stimulasi indra penglihatannya untuk menuju ke sumber makanannya.

Pada usia 4 bulan, Si Kecil mulai bisa melihat objek bergerak dan di usia 12 bulan, ia sudah bisa melihat sekitarnya dengan jelas.

Selama menyusui Si Kecil, Mama bisa lakukan kontak mata sesering mungkin, seperti:

  • membuat berbagai ekspresi wajah untuk menggambarkan perasaan,
  • menempatkan wajah sejajar dengan pandangan Si Kecil,
  • dan bermain “ciluk-baa” sebelum dan sesudah menyusui.

Hal tersebut bertujuan agar indra penglihatan Si Kecil lebih terstimulasi.

Selain itu, Mama juga dapat memperkuat stimulasi indra penglihatan dengan menyusui di taman rumah atau menghias kamar dengan warna-warna primer agar Si Kecil memiliki kesempatan menikmati pemandangan sekaligus memperkenalkannya pada warna dan lingkungan sekitar.

2. Stimulasi Indra Pendengaran

Sumber: womenshealth.com

Pendengaran Si Kecil mulai berkembang saat ia masih di dalam kandungan. Si Kecil ketika berusia 30 minggu sudah dapat mendengar suara-suara di sekitarnya bahkan dapat mengenali suara Mama dan Papa yang sering berinteraksi saat ia berada dalam kandungan.

Pendengaran Si Kecil yang sudah terstimulasi sejak dalam kandungan itulah yang nantinya diingat si kecil dan memudahkan proses IMD. Si Kecil akan merespon suara Mama dan menuju payudara untuk menyusu. 

Nah, setelah dilahirkan, Mama dapat memperkuat stimulasi indra pendengaran Si Kecil melalui aktivitas menyusui dengan sering mengajaknya bicara, membacakan buku cerita, memutar lagu atau musik yang menenangkan, dan bahkan bernyanyi.

Dengan melakukan kegiatan itu selama menyusui, Mama membantunya dalam membangun kepribadian, perkembangan bahasa, dan meningkatkan ikatan antara ibu dan anak.

Ketika mengajaknya berbicara, sebaiknya Mama tidak menggunakan bahasa bayi karena dapat menghambat kemampuan bicaranya.

3. Stimulasi Indra Peraba

Menyusui untuk stimulasi indra peraba Si Kecil bisa dengan memeluk atau menggendong Si Kecil karena skin to skin sangat penting untuknya.

Memijat kaki dan membelai kepalanya juga sangat membantu merangsang dan membuat Si Kecil nyaman serta merasa dicintai. 

Saat Si Kecil menyusu, ia senang memegang wajah, rambut, leher, bahkan memasukkan jarinya ke dalam mulut Mama untuk meraba-raba gigi.

Ini adalah bagian dari stimulasi indra perabanya. Saat Si Kecil meletakkan tangannya di payudara Mama atau di kepalanya, Mama dapat membiarkan si kecil bereksplorasi dengan leluasa.

4. Stimulasi Indra Penciuman

Melansir dari parents, bayi dapat mengenali aroma orang di sekitarnya kurang lebih dalam waktu satu minggu.

Si Kecil menggunakan penciumannya untuk belajar tentang lingkungan sekitar dan mengenali rasa nyaman.

Bahkan, bayi dapat mengenali aroma ASI Mama, lho. Saat IMD, yang membuat Si Kecil mengenali ASI Mama adalah adanya Montgomery glands, yaitu kelenjar minyak di area sekitar puting dan areola yang mengeluarkan aroma mirip air ketuban. Aroma itu akan menuntun Si Kecil menuju payudara untuk menyusu. 

Tips selama menyusui untuk lebih menstimulasi indra penciumannya, yaitu dengan memperkenalkan aroma-aroma di rumah.

Misalnya katakan, “Yang kamu cium ini adalah bau kopi, Sayang”, atau, “hmm, aromanya wangi ya.. Ini Nenek lagi bikin sop ayam”.

Selain itu, saat menyusui Mama juga perlu menghindari deterjen dan parfum yang beraroma berat serta menyengat karena penciuman Si Kecil cukup sensitif.

Berganti-ganti sabun dan parfum ternyata bagi beberapa bayi bisa membuatnya menolak menyusu karena aroma Mama adalah aroma yang paling diingat Si Kecil.

Aroma yang menyengat mungkin juga akan membuat Si Kecil bingung dan tidak nyaman selama menyusu.

5. Stimulasi Indra Perasa

ASI untuk MPASI Image MamaBear

Tahukah Mama? Rasa dan aroma ASI ternyata dipengaruhi oleh apa yang Mama makan. Saat Mama makan roti atau buah, Si Kecil bisa ikut merasakannya dari ASI yang diminumnya.

Jadi, untuk memperkuat stimulasi indra perasa Si Kecil adalah dengan memakan beragam makanan saat menyusui karena Si Kecil bisa merasakan berbagai rasa dari ASI.

Dengan begitu, Mama akan tahu rasa makanan yang disukai dan tidak disukainya serta mengetahui bila Si Kecil ternyata alergi terhadap makanan tertentu.

Pastikan makanan yang Mama pilih adalah yang bergizi agar kualitas ASI tetap dapat memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. 

Mengonsumsi berbagai makanan selama menyusui juga bisa membantu Si Kecil terbiasa dengan rasa dari berbagai jenis makanan.

Dampak baiknya, saat sudah mengonsumsi MPASI, Si Kecil cenderung tidak akan pilih-pilih makanan dan menghindari jenis makanan tertentu.

Selain itu, Mam, ternyata saat Si Kecil menyusu dengan menghisap puting, ia tengah belajar mengenali tekstur dan bentuk lewat mulutnya untuk memenuhi kepuasan pribadi. Dengan begitu, bila Mama sering menyusui, stimulasi indra perasa Si Kecil makin kuat.

Wah, ternyata menyusui punya manfaat yang kompleks dan berarti untuk Si Kecil ya, Mam. Jadi makin semangat menyusui Si Kecil, nih.

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Writer: Rosyidatul Hakika

Editor: Mega Pratidina, M. Najib Wafirur Rizqi

Sources:

5 Ways to Stimulate Your Baby’s Senses (parents.com)

Importance of Sensory Stimulation for Babies (news-medical.net)

Pentingnya Stimulasi Dini bagi Tumbuh Kembang Otak Anak (ners.unair.ac.id)

Brain Development: How Breastfeeding Stimulates Your Child’s Senses (miami.momcollective.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *