Menjadi Ayah ASI adalah salah satu cara untuk mendukung istri dalam memberikan ASI eksklusif kepada si Kecil. Tapi, menjadi ayah ASI juga memiliki tantangan tersendiri, lho. Yuk, cari tahu beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh ayah ASI dan bagaimana cara mengatasinya!
Tantangan Ayah ASI dan Cara Mengatasinya
Setelah si Kecil lahir, beberapa Ayah ASI mungkin mengalami kekhawatiran tersendiri. Maka dari itu, agar semakin siap menyambut kelahiran si Kecil, Ayah ASI perlu mengetahui beberapa tantangan yang akan dihadapi dan cara mengatasinya, seperti:
1. Kurangnya edukasi tentang menyusui
Sebuah studi menyebutkan banyak Ayah yang tidak tahu bagaimana cara menyusui yang benar, apa saja manfaat ASI, apa saja masalah yang bisa terjadi saat menyusui, dan bagaimana cara membantu istri mengatasinya.
Tantangan ini bisa membuat Ayah ASI merasa bingung, tidak percaya diri, atau bahkan merasa khawatir jika salah mengambil keputusan.
Cara mengatasi:
- Memperbanyak edukasi tentang menyusui dan pengasuhan bayi. Ayah ASI bisa mencari informasi dari berbagai sumber yang terpercaya, seperti dokter, konselor laktasi, buku, internet, atau komunitas sesama Ayah ASI.
- Ikut menemani istri saat berkonsultasi dengan dokter atau mengikuti kelas menyusui. Dengan begitu, Ayah ASI akan lebih paham dan siap untuk mendukung istri dalam menyusui.
Baca juga: EdukASI Ayah ASI, Sukseskan Pemberian ASI Eksklusif
2. Kurangnya waktu dan energi
Menjadi Ayah ASI artinya harus lebih banyak menghabiskan waktu dan energi untuk merawat bayi dan membantu istri. Jangan kaget, ya, kemungkinan hal ini bisa mengganggu aktivitas lain yang biasa dilakukan oleh ayah, seperti bekerja, berolahraga, bersosialisasi, atau bersantai.
Menurut penelitian, jika tantangan Ayah ASI ini tidak diatasi dengan baik, dampaknya bisa membuat Ayah ASI merasa mudah lelah dan stres. Bahkan, Ayah pun juga bisa terkena baby blues atau depresi, lho.
Cara mengatasi:
- Ayah ASI perlu mengatur waktu dan energi dengan baik dengan membuat jadwal yang seimbang antara pekerjaan, keluarga, dan diri sendiri.
- Jangan ragu, ya, memanfaatkan bantuan dari orang lain, seperti keluarga, teman, atau babysitter, untuk mengurangi beban pekerjaan rumah tangga atau merawat bayi.
- Ayah ASI juga perlu menjaga kesehatan fisik dan mental dengan makan sehat, berolahraga, tidur cukup, dan melakukan hobi atau aktivitas yang menyenangkan.
3. Hubungan suami istri menjadi kurang harmonis
Menyusui adalah proses yang melibatkan Ibu dan Ayah. Tapi, terkadang yang menjadi tantangan Ayah ASI adalah perbedaan pandangan, harapan, atau kebutuhan antara Ibu dan Ayah dalam menyusui. Hal ini tentu saja bisa menimbulkan konflik, ketidakpuasan, atau ketidakharmonisan dalam hubungan suami istri.
Cara mengatasi:
- Ayah ASI sebaiknya berusaha mendengarkan, memahami, dan menghargai pendapat, perasaan, dan keinginan istri dalam menyusui.
- Menyampaikan, menjelaskan, dan menegosiasikan pendapat, perasaan, dan keinginan Ayah dalam menyusui dengan baik kepada istri.
- Ayah ASI juga bisa mencari solusi bersama yang sesuai dengan kepentingan dan kenyamanan kedua belah pihak.
- Memberi perhatian, dukungan, dan kasih sayang kepada istri, baik secara verbal maupun nonverbal.
4. Kurangnya dukungan dari lingkungan
Dad-shaming juga menjadi salah satu tantangan menjadi Ayah ASI. Lingkungan sekitar bisa saja memberi tekanan, kritik, atau saran yang tidak sesuai dengan keputusan ayah ASI dalam menyusui. Dampaknya, bisa membuat Ayah ASI merasa sendirian, tidak diakui, atau merasa tidak diapresiasi.
Cara mengatasi:
- Ayah ASI perlu mencari dan membangun dukungan dari lingkungan, seperti bergabung dengan komunitas sesama Ayah ASI.
- Sharing pengalaman, informasi, atau masalah dengan Ayah ASI lainnya.
- Mencari dukungan dari keluarga, teman, atau orang yang menghargai dan mendukung pilihan Ayah ASI dalam menyusui.
- Ayah ASI juga perlu bersikap tegas, percaya diri, dan berani membela keputusan Ibu menyusui dan Ayah ASI dalam menyusui.
5. Kurangnya keterampilan dan kepercayaan diri
Banyak Ayah yang merasa tidak mampu, tidak nyaman, atau tidak berhak untuk terlibat dalam proses menyusui. Padahal Ayah juga berperan penting dalam pemberian ASI pada si Kecil, lho.
Hal ini tentu saja menjadi tantangan Ayah ASI yang bisa membuat ragu, salah, atau takut untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan menyusui, seperti menggendong bayi, atau mengatasi masalah menyusui.
Cara mengatasi:
- Belajar dan berlatih melakukan hal-hal yang berkaitan dengan menyusui, baik dengan bantuan istri, dokter, konselor laktasi, atau Ayah ASI lainnya.
- Meminta feedback, saran, atau pujian dari istri, dokter, konselor laktasi, atau Ayah ASI lainnya.
- Ayah ASI juga perlu menyadari, mengakui, dan mengapresiasi kontribusi dan peran ayah ASI dalam menyusui.
Baca juga: 5 Cara Menjadi Ayah ASI, Sukses MengASIhi 2 Tahun
Itulah beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh ayah ASI dan cara mengatasinya. Mungkin awalnya nggak mudah, tapi jangan pernah berhenti berjuang dan mendukung istri dalam memberikan ASI eksklusif pada si Kecil, yaaa. Selamat menjadi Ayah ASI!
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. 5 Langkah Ayah ASI Memperlancar Proses Menyusui. URL: https://www.alodokter.com/5-langkah-ayah-asi-memperlancar-proses-menyusui (diakses 18/11/2023)
2. Fathers’ Experiences and Perspectives of Breastfeeding: A Scoping Review. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6537273/ (diakses 18/11/2023)
3. Fathers’ experiences of supporting breastfeeding: challenges for breastfeeding promotion and education. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4282396/ (diakses 18/11/2023)