Ubun-ubun bayi adalah area lunak di kepala yang belum tertutup oleh tulang tengkorak. Salah satu kondisi yang bisa terjadi adalah ubun-ubun cekung, yang bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi kesehatan.
Artikel MamaBear kali ini akan membahas penyebab, gejala, serta cara penanganan ubun-ubun bayi cekung. Baca lebih lanjut ya, Mam.
Apa Itu Ubun-ubun Bayi?
Ubun-ubun bayi, atau fontanel, adalah area di kepala bayi yang masih lunak karena belum tertutup oleh tulang tengkorak. Terdiri dari dua bagian utama:
- Ubun-ubun Depan (Anterior Fontanel): Terletak di bagian atas kepala bayi dan biasanya menutup pada usia 18-24 bulan.
- Ubun-ubun Belakang (Posterior Fontanel): Terletak di bagian belakang kepala bayi dan biasanya menutup pada usia 2-3 bulan.
Apa Itu Ubun-ubun Cekung?
Ubun-ubun cekung adalah kondisi di mana area lunak di kepala bayi tampak lebih masuk atau tertekan ke dalam. Normalnya, ubun-ubun akan sedikit menonjol atau rata dengan permukaan kepala, namun jika cekung, ini bisa menunjukkan masalah kesehatan tertentu.
Penyebab Ubun-ubun Bayi Cekung
Ada beberapa penyebab yang dapat membuat ubun-ubun bayi cekung, antara lain:
- Dehidrasi. Dehidrasi adalah penyebab paling umum dari ubun-ubun cekung. Ketika tubuh bayi kekurangan cairan, jaringan di sekitar ubun-ubun bisa menyusut, menyebabkan tampilan cekung.
- Malnutrisi. Kekurangan nutrisi penting bisa menyebabkan ubun-ubun cekung, karena tubuh bayi tidak mendapatkan cukup zat gizi untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan jaringan.
- Kehilangan Cairan. Kondisi seperti diare, muntah, atau demam tinggi bisa menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan, yang dapat berujung pada dehidrasi dan ubun-ubun cekung.
- Masalah Medis Lainnya. Beberapa kondisi medis seperti infeksi atau gangguan metabolisme juga bisa menyebabkan ubun-ubun cekung.
Baca juga: 10 Tanda Dehidrasi pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
Gejala yang Harus Diwaspadai
Selain ubun-ubun yang tampak cekung, ada beberapa gejala lain yang bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan pada bayi:
- Penurunan Jumlah Buang Air Kecil. Bayi yang dehidrasi biasanya akan buang air kecil lebih sedikit dari biasanya.
- Mata Cekung. Mata bayi juga bisa tampak cekung ketika mengalami dehidrasi.
- Kulit Kering dan Mulut Kering. Dehidrasi seringkali menyebabkan kulit dan mulut bayi menjadi kering.
- Rewel atau Lemas. Bayi yang dehidrasi mungkin tampak lebih rewel atau lemas dari biasanya.
- Kurangnya Nafsu Makan. Bayi mungkin kehilangan nafsu makan ketika mengalami dehidrasi atau malnutrisi.
Penanganan Ubun-ubun Bayi Cekung
Jika Mama memperhatikan ubun-ubun bayi tampak cekung, berikut beberapa langkah yang dapat Mama lakukan:
1. Tingkatkan Asupan Cairan
Untuk mengatasi dehidrasi pada bayi, berikan bayi lebih banyak ASI. Cairan sangat penting untuk mengatasi gejala ubun-ubun cekung, Mam.
2. Periksa Tanda-tanda Dehidrasi
Pantau tanda-tanda dehidrasi lainnya, seperti berkurangnya buang air kecil, kulit kering, dan mata cekung. Jika gejala ini muncul, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Berikan Makanan Bergizi
Pastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dengan memberikan makanan yang kaya akan vitamin dan mineral sesuai dengan usianya. Jika bayi sudah mulai MPASI, pastikan makanan yang diberikan mengandung nutrisi lengkap.
4. Konsultasi dengan Dokter
Jika ubun-ubun bayi tetap cekung atau gejala lain muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
5. Pantau Suhu Tubuh
Jika bayi demam, pastikan untuk memantau suhu tubuhnya dan beri cairan yang cukup. Demam bisa memperburuk kondisi dehidrasi.
Baca juga: Bahayakah Bayi Tidur Miring? Cek Faktanya!
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Meskipun beberapa kasus ubun-ubun cekung bisa diatasi dengan peningkatan cairan dan nutrisi, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Hubungi dokter jika:
- Ubun-ubun tetap cekung meskipun asupan cairan sudah ditingkatkan, segera periksakan ke dokter.
- Bayi menunjukkan gejala dehidrasi berat seperti penurunan kesadaran, kelelahan yang ekstrem, atau tidak buang air kecil dalam 8-12 jam, segera bawa ke dokter.
- Bayi mengalami demam tinggi, muntah berulang, atau diare parah, segera konsultasikan dengan dokter.
- Penurunan berat badan yang signifikan atau tidak bertambah berat badannya, ini bisa menjadi tanda malnutrisi yang memerlukan perhatian medis.
Ubun-ubun bayi cekung bisa menjadi tanda dari beberapa kondisi kesehatan, terutama dehidrasi dan malnutrisi. Penting bagi Mama untuk memahami penyebab, gejala, dan cara penanganan kondisi ini. Dengan memperhatikan asupan cairan dan nutrisi bayi, serta mengenali tanda-tanda awal dehidrasi, Mama bisa membantu mencegah dan mengatasi ubun-ubun cekung.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Mama merasa khawatir dengan kondisi ubun-ubun bayi. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Ubun-Ubun Cekung – Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati. URL: https://www.honestdocs.id/ubun-ubun-cekung (diakses pada 27/6/2024)
2. What Is the Baby’s Soft Spot? URL: https://www.webmd.com/baby/what-is-the-babys-soft-spot (diakses pada 27/6/2024)
3. What Causes Sunken Fontanel? URL: https://www.healthline.com/health/sunken-fontanelle (diakses pada 27/6/2024)